Rabu, 24 Februari 2016

IPK (Bukan segalanya, tapi tanpa dia kamu bisa apa?)


Ketika masuk dunia perkuliahan, kamu mungkin akan merasa kurang senang dengan sistem akademik yang mengharuskan IP (Indeks Prestasi) berjumlah sekian supaya tidak di drop out (DO) dari kampus. Hal itu pun menyebabkan kamu harus pandai menyiasati waktu antara mengikuti kelas perkuliahan dan organisasi kemahasiswaan. Belum lagi kalau kamu kuliah sambil kerja, akan banyak waktu yang terpakai setiap harinya loh.

Anggapan bahwa IPK itu penting sempat kamu tepis, karena saat terjun di dunia kerja, ternyata lebih banyak yang dibutuhkan adalah soft skills daripada IPK. Kamu pun akhirnya menjadi berpikiran bahwa IPK tak harus jadi yang segala-galanya. Tapi pada kenyataannya, IPK sebenarnya penting untuk meraih impian masa depan kamu. Hal ini karena untuk menuju dunia kerja, IPK layaknya sebuah gerbang agar bisa melanjutkan masa depanmu ke tahap selanjutnya.

IPK juga memudahkanmu dalam hal lainnya, misalnya kuliah S2 dan juga memperoleh beasiswa. Gak harus yang sempurna de
ngan IPK 4, cukup memenuhi standar saja misalnya 3 koma biar kamu tidak pusing ketika ingin membangun masa depan kamu. Nah, berikut ini saya kemukakan kenapa IPK tinggi itu penting


1.    IPK membantu kamu lulus seleksi tahap awal dunia kerja. Ibaratnya semacam kunci untuk membuka gerbang

Situasinya seperti ini :

      *Para HRD sedang melihat-lihat CV pelamar kerja*
      Oke ak ini anak?
      Experience magangnya banyak, tapi IPK-nya jauh banget dari standar kita.
      Mending yang lain saja. Kita rekrut lulusan sesuai standar kantor. Anak yang minim soft skills 
      kalau diajarin lama-lama juga ngerti

Soft skills itu memang penting, apalagi kalau di dunia kerja kamu berhasil menjadi nomor satu di antara teman kerja yang satu divisi atau seangkatan. Namun, untuk memudahkan kamu masuk ke suatu perusahaan, ternyata harus memulai tahapan seleksi yang cukup ketat loh. Biasanya CV yang kamu kirimkan akan dinilai secara teliti oleh HRD dan itu merupakan tahap awal yang akan membuka gerbang pekerjaanmu untuk selanjutnya. Biasanya dalam merekrut karyawan, perusahaan memiliki standar yang wajib dimiliki para calon pelamar.


2.    Saatnya lanjut S2 ini. Ternyata besarnya IPK juga berpengaruh kamu akan diterima untuk melanjutkan S2 di kampus impian atau enggak

Situasinya seperti ini :

      Lo gak lanjut S2?

      Susah broo, IPK gua gak mencukupi, kurang dari standar

Impianmu kamu untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya ternyata tidak semudah perkiraan sebelumnya. Yang tadinya kamu kira untuk S2 itu seperti mengikuti tes mandiri masuk saat S1 dulu, tahunya berbeda. Nilai IPK saat S1 menjadi salah satu persyaratan yang wajib sesuai dengan standar universitas. Kalau IPK kamu belum memenuhi standar, cukup sulit untuk melanjutkan S2 atau mungkin kamu mencari universitas lain sebagai penggantinya. Siapa tahu ada universitas yang mensyaratkan IPK untuk S2 di bawah 3.


3.    Banyaknya program beasiswa yang ditawarkan membuat kamu ingin menjadi salah satu peraihnya. Kalau dilihat persyaratannya, lagi-lagi IPK menjadi salah satu yang dipertimbangkan

“Ikutan beasiswa yuk. Tapi lo harus pertahanin IP setiap semesternya.”

Siapa yang tidak mau ikutan beasiswa? Biaya kuliah menjadi lebih ringan bahkan kamu bisa menabung untuk keperluan lainnya loh, tapi tergantung dari bagaimana cara kamu mengatur pengeluaran kamu ya. Selain itu, IPK dengan nilai baik juga membuka jalanmu untuk meraih beasiswa kuliah di luar negeri. Namun, untuk ini perlu ditunjang juga dengan kemampuan dan keterampilan kamu dalam berbahasa asing ya.


4.    Euphoria IPK sangat terasa saat kelulusan. Ini menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh orang tua. Apalagi kalau kamu berhasil menjadi wisudawan terbaik

Orang tua mana yang tidak bangga dan bahagia kalau anaknya ada yang berhasil menjadi wisudawan atau wisudawati terbaik di angkatannya? Walaupun euphoria bahagia hanya beberapa saat setelah wisuda, tapi paling tidak kamu sudah berhasil membuat bangga dan bahagia orang tua. Belum lagi dirimu sendiri juga pasti senang dong, bertahun-tahun menghabiskan waktu dan biaya untuk pendidikan demi masa depan terbayar kan sudah. Tidak mesti jadi mahasiswa lulusan terbaik – kalau itu terlalu berat – tapi cukup IPK di atas standar sudah membuat orang tua tersenyum bangga penuh haru. Benar tidak?


5.    Ketika ingin menuju pelaminan, kadang ada calon mertua yang iseng menanyakan masa lalu saat kuliah loh. Tak terkecuali soal IPK...

Sebenarnya hanya omongan iseng semata, tapi apa daya pertanyaan yang lumayan membuatmu mengingat lagi zaman kuliah ini harus dijawab loh. Ya mau tidak mau harus dijawab kalau kamu mau hubungan kamu dengan calon pasangan bisa sampai ke pelaminan. Tidak salah sih dengan pertanyaannya, toh calon mertuamu kan ingin banget tahu tentang latar belakang pendidikan calon menantunya. Saran saya sih, pintar-pintar kamu menjawabnya saja. Tapi jangan bohong ya, nanti kalau disuruh menunjukkan bukti, bisa ribet hehe


Well, mungkin dari dulu penilaian masyarakat terhadap IPK tinggi itu tidak terlalu penting, tapi kenyataannya IPK memiliki peranan yang bermanfaat untuk kamu. Mulai dari membuka gerbang dalam dunia kerja, meneruskan jenjang studi ke S2, mendapatkan beasiswa, membuat orang tua kamu bangga dan bahagia, hingga mempermudah kamu menjadi calon menantu. Walaupun aktif di organisasi dan kuliah sambil kerja, tapi jangan sampai melupakan kuliah ya. Semangat...!!!


Dari sahabatmu,



Gilang Adhi Prabowo

Tidak ada komentar: