Untuk kamu yang mahasiswa, apa sih yang terlintas di
pikirankamu saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus? Pastinya banyak
sekali yang kamu pikirkan saat menjadi mahasiswa baru. Jika digunakan kesepuluh
jari tangan, tentu tak akan cukup untuk merincinya. Biasanya, salah satu dari
sekian banyak hal yang kamu pikirkan adalah IPK bukan? Ya, mahasiswa dan IPK
memang tak terpisahkan bak 2 sisi mata uang.
Apakah kamu termasuk mahasiswa yang sering
mengkhawatirkan IPK? Jika ya, ada baiknya kamu baca beberapa opini dibawah ini
based on my true story. Kuliah itu bukan cuma soal IPK saja, masih
banyak hal lain yang perlu kalian nikmati. So, jangan focus pada IPK saja ya
banyak hal lain yang perlu kalian nikmati. So, jangan focus pada IPK saja ya
1. BUAT
APA KULIAH MAHAL-MAHAL KALAU YANG KALIAN CARI HANYA NILAI?
Jika kamu kuliah hanya untuk mencari nilai, lantas
untuk apa kamu mengorbankan begitu banyak uang orang tua kamu? Sama saja
artinya kamu menukar uang dengan selembar kertas berisi daftar nilai hitam
diatas putih. Setiap hari, yang ada dalam pikiran kamu hanya nilai, nilai dan
nilai. Ini akan membuat kamu menjadi orang yang curang. Kenapa tidak? Karena
prioritasmu hanya nilai, tentu kamu akan tergoda untuk melakukan apa saja demi
meraih nilai yang tinggi itu, bukan?
Kamu akan menjadi mahasiswa yang berlabel IPK tinggi.
Tapi, tidakkan kamu sadar bahwa diri kamu sendiri tidak mendapatkan apapun?
Bangga, pasti. Siapa yang tidak bangga mendapat IPK tinggi? Tapi di luar rasa
bangga itu, adakah kamu mempertanyakan diri kamu sendiri bahwa kamu mampu
bertanggung jawab terhadap nilai tinggi itu? Tidakkah kamu merasa kosong di
pikiran juga hati?
Nilai yang sesungguhnya itu bukan semata-mata berupa
angka yang kamu dapatkan. Tapi, bukan berarti nilai tinggi itu tidak penting
yaa. Maksudnya, jangan HANYA terfokus pada nilai.
Oke..?
2. ILMU
YANG KAMU SIMPAN SELAMA PERKULIAHAN JAUH LEBIH BERGUNA KETIMBANG LEMBAR
HISTORIS NILAI
Saat kamu terjun ke lapangan, bisakah selembar
historis nilai kamu menyelesaikan pekerjaan kamu? Tida, dia hanya kertas.
Ingat, hanya selembar kertas. Yang digunakan di lapangan kerja adalah otak
kamu, kepribadian kamu dan kemampuan kamu sendiri. Rekan kerjamu tidak akan
peduli lagimau setinggi apa IPK kamu. Yang mereka lihat nanti adalah kemampuan
kamu. Bukti bahwa kamu memang lulusan dengan IPK tinggi, harus kamu tunjukkan
dengan kepintaran yang sesungguhnya, kemampuan bersosialisasi yang baik dan
juga mental yang bagus.
IPK tinggi tidak ada gunanya jika pengetahuan kamu
nol, jika kamu tidak mampu bersosialisasi, jik akamu punya mental tempe! IPK
tinggi hanya akan tinggal kenangan jika kamu tak punya bekal yang mumpuni di
dunia kerja nanti.
3. ADA
YANG JAUH LEBIH PENTING DARI NILAI, YAITU PENGALAMAN
Nilai yang sama bisa kamu dapatkan dimanapun, karena
ia hanya angka-angka yang bisa dikendalikan manusia. Namun pengalaman?
Pengalaman yang sama tak akan pernah kamu dapatkan di waktu dan tempat yang
berbeda. Jadi selama perkuliahan jangan hanya memikirkan IPK. Nikmatilah mas
apenuh cerita, derita dan bahagia selama kamu berkuliah. Mulai dari masa-masa
penyesuaian di tahun pertama, susahnya jadi anak kost, pusingnya menghadapi
dosen, perjuangan mengerjakan tugas dan praktik hingga persahabatan yang penuh
ujian. Semua itu adalah pengalaman yang sangat mahal. Dan sangat berguna untuk
bekal kamu di masa depan.
Meskipun nanti, hasil akhir yang kamu dapatkan tidak
sesuai dengan harapan padahal kamu kamu sudah berusaha keras, jangan kecewa,
karena Tuhan sudah menghadiahkan kehidupan yang unik selama kamu berkuliah.
Memberikan kamu pengalaman yang luar biasa selama menjadi mahasiswa. Pengalaman
adalah pelajaran yang memperkaya jiwa kamu sekaligus mendewasakan kamu. Menjadi
dewasa jauh lebih sulit daripada menjadi pintar, bukan?
4. HANYA
FOKUS PADA IPK, AKAN MEMBUAT HUBUNGAN SOSIAL KAMU MENJADI SEMPIT
Kurang pergaulan berbeda dengan kurang gaul. Yang
dimaksud disini adalah menjadi mahasiswa yang pergaulannya luas, bukan hanya
sekedar gaul aja, hehe
Siapa bilang pergaulan luas tidak berguna? Hmmm,
sering saya melihat bahwa mahasiswa yang terobsesi pada IPK itu pergaulannya
sempit. Karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengejar IPK dan
kuran gpeduli terhadap lingkungan sekitarnya alias apatis. Menjadi mahasiswa
bukan berarti kamu harus di perpustakaan kampus / fakultas melulu. Mahasiswa
juga masih sempat hang out kok! Siapa
bilangnongkrong itu mengganggu kuliah? Justru, mahasiswa yang pintar mengatur
waktu antara belajar dan bergaul adalah mahasiswa yang hebat.
Bayangkan, apakah IPK tinggi itu yang akan membantu
kamu saat kesulitan nanti? Tidak, dia hanya selembar kertas yang berdasar hitam
diatas putih. Justru teman-temanmu lah yang akan membantu kamu disaat
kesusahan. Jika kamu punya banyak teman, tentu banyak jugayang bisa kamu
hubungi saat kamu dalam masalah. Apalagi di usia mahasiswa yang rata-rata
tujuhbelasan tahun ke atas, sangatrentang dengan masalah hidup yang
ujung-ujungnya bikin baper alias bawa perasaan. Tenang, kalau kamu pandai
bergaul, kamu akan aman. Ingat! Di dunia kerja nanti, orang yang pandai bergaul
lah yang dipertahankan oleh tempat kerja
5. KAMU
AKAN DEPRESI JIKA PRIORITAS KAMU CUMA IPK
Bayangkan, jika kamu sudah melakukan berbagai cara –
mulai dari yang jujur sampai curang – untuk mendapatkan IPK tinggi, tapi
hasilnya malah tidak sesuai dengan ekspektasi? Kecewa, sakit hati, depresi?
Sering kok, malah dulu awal-awal kuliah saya seperti itu #maklum masih sangat
idealis dengan nilai wkwk#
Nikmati saja waktu-waktu perkuliahan itu. Kerjakanlah
tugas dengan sungguh-sungguh, dengan isi otak sendiri, jangan nyontoh temen
apalagi kamu sampai pada level plagiat tugas / karya orang. Toh kalaupun tugas
yang dibuat sendiri itu jelek, at least
itu adalah hasil kerja keras kamu dan kamu patut bangga dengan hal itu. Jauh
lebih bernilai – di mata Tuhan – ketimbang tugas orang yang nilainya A, tapi
hasil Ctrl A + Ctrl C + Ctrl V.
Kerjakan ujian dengan kemampuan kamu, jangan nyontek
melulu. Untuk apa sih gunanya kertas ujian kamu nilainya bagus tapi dari hasil
otak orang? Instrospeksilah diri kamu sebagai mahasiswa. Bagaimana mungkin kamu
mau mendapat hasil yang sama dengan mahasiswa yang jujur dan berusaha? Mulailah
jadi mahasiswa yang mengandalkan kemampuan sendiri. Jangan terbebani dengan
tuntutan IPK hingga kamu menyiksa diri sendiri, melakukan perbuatan curang dan
merusak hati nurani kamu.
Bukannya munafik, tapi saya rasa kuliah itu memang
bukan hanya melulu soal IPK. Saya yakin, mahasiswa yang masih bisa berpikir
jernih itu setuju dengan pendapat dan pengalaman saya ini. Semua mahasiswa
pasti ingin IPK yang tinggi, tapi jangan terobsesi dengan itu. Jadilah
mahasiswa yang berhati lapang dan berbahagia. Katakanlah pada diri kamu “ Yang
penting saya sudah berusaha! Masih banyak hal baik yang saya dapatkan. Seperti
pengalaman, teman-teman dan kematangan mental.
SEMANGAT MAHASISWA…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar