Minggu, 11 September 2016

HANYA NGEJAR IP? RUGI CUY


Untuk kamu yang mahasiswa, apa sih yang terlintas di pikirankamu saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus? Pastinya banyak sekali yang kamu pikirkan saat menjadi mahasiswa baru. Jika digunakan kesepuluh jari tangan, tentu tak akan cukup untuk merincinya. Biasanya, salah satu dari sekian banyak hal yang kamu pikirkan adalah IPK bukan? Ya, mahasiswa dan IPK memang tak terpisahkan bak 2 sisi mata uang.

Apakah kamu termasuk mahasiswa yang sering mengkhawatirkan IPK? Jika ya, ada baiknya kamu baca beberapa opini dibawah ini based on my true story. Kuliah itu bukan cuma soal IPK saja, masih
banyak hal lain yang perlu kalian nikmati. So, jangan focus pada IPK saja ya


1.    BUAT APA KULIAH MAHAL-MAHAL KALAU YANG KALIAN CARI HANYA NILAI?

Jika kamu kuliah hanya untuk mencari nilai, lantas untuk apa kamu mengorbankan begitu banyak uang orang tua kamu? Sama saja artinya kamu menukar uang dengan selembar kertas berisi daftar nilai hitam diatas putih. Setiap hari, yang ada dalam pikiran kamu hanya nilai, nilai dan nilai. Ini akan membuat kamu menjadi orang yang curang. Kenapa tidak? Karena prioritasmu hanya nilai, tentu kamu akan tergoda untuk melakukan apa saja demi meraih nilai yang tinggi itu, bukan?

Kamu akan menjadi mahasiswa yang berlabel IPK tinggi. Tapi, tidakkan kamu sadar bahwa diri kamu sendiri tidak mendapatkan apapun? Bangga, pasti. Siapa yang tidak bangga mendapat IPK tinggi? Tapi di luar rasa bangga itu, adakah kamu mempertanyakan diri kamu sendiri bahwa kamu mampu bertanggung jawab terhadap nilai tinggi itu? Tidakkah kamu merasa kosong di pikiran juga hati?

Nilai yang sesungguhnya itu bukan semata-mata berupa angka yang kamu dapatkan. Tapi, bukan berarti nilai tinggi itu tidak penting yaa. Maksudnya, jangan HANYA terfokus pada nilai. Oke..?


2.    ILMU YANG KAMU SIMPAN SELAMA PERKULIAHAN JAUH LEBIH BERGUNA KETIMBANG LEMBAR HISTORIS NILAI

Saat kamu terjun ke lapangan, bisakah selembar historis nilai kamu menyelesaikan pekerjaan kamu? Tida, dia hanya kertas. Ingat, hanya selembar kertas. Yang digunakan di lapangan kerja adalah otak kamu, kepribadian kamu dan kemampuan kamu sendiri. Rekan kerjamu tidak akan peduli lagimau setinggi apa IPK kamu. Yang mereka lihat nanti adalah kemampuan kamu. Bukti bahwa kamu memang lulusan dengan IPK tinggi, harus kamu tunjukkan dengan kepintaran yang sesungguhnya, kemampuan bersosialisasi yang baik dan juga mental yang bagus.

IPK tinggi tidak ada gunanya jika pengetahuan kamu nol, jika kamu tidak mampu bersosialisasi, jik akamu punya mental tempe! IPK tinggi hanya akan tinggal kenangan jika kamu tak punya bekal yang mumpuni di dunia kerja nanti.


3.    ADA YANG JAUH LEBIH PENTING DARI NILAI, YAITU PENGALAMAN

Nilai yang sama bisa kamu dapatkan dimanapun, karena ia hanya angka-angka yang bisa dikendalikan manusia. Namun pengalaman? Pengalaman yang sama tak akan pernah kamu dapatkan di waktu dan tempat yang berbeda. Jadi selama perkuliahan jangan hanya memikirkan IPK. Nikmatilah mas apenuh cerita, derita dan bahagia selama kamu berkuliah. Mulai dari masa-masa penyesuaian di tahun pertama, susahnya jadi anak kost, pusingnya menghadapi dosen, perjuangan mengerjakan tugas dan praktik hingga persahabatan yang penuh ujian. Semua itu adalah pengalaman yang sangat mahal. Dan sangat berguna untuk bekal kamu di masa depan.

Meskipun nanti, hasil akhir yang kamu dapatkan tidak sesuai dengan harapan padahal kamu kamu sudah berusaha keras, jangan kecewa, karena Tuhan sudah menghadiahkan kehidupan yang unik selama kamu berkuliah. Memberikan kamu pengalaman yang luar biasa selama menjadi mahasiswa. Pengalaman adalah pelajaran yang memperkaya jiwa kamu sekaligus mendewasakan kamu. Menjadi dewasa jauh lebih sulit daripada menjadi pintar, bukan?


4.    HANYA FOKUS PADA IPK, AKAN MEMBUAT HUBUNGAN SOSIAL KAMU MENJADI SEMPIT

Kurang pergaulan berbeda dengan kurang gaul. Yang dimaksud disini adalah menjadi mahasiswa yang pergaulannya luas, bukan hanya sekedar gaul aja, hehe

Siapa bilang pergaulan luas tidak berguna? Hmmm, sering saya melihat bahwa mahasiswa yang terobsesi pada IPK itu pergaulannya sempit. Karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengejar IPK dan kuran gpeduli terhadap lingkungan sekitarnya alias apatis. Menjadi mahasiswa bukan berarti kamu harus di perpustakaan kampus / fakultas melulu. Mahasiswa juga masih sempat hang out kok! Siapa bilangnongkrong itu mengganggu kuliah? Justru, mahasiswa yang pintar mengatur waktu antara belajar dan bergaul adalah mahasiswa yang hebat.

Bayangkan, apakah IPK tinggi itu yang akan membantu kamu saat kesulitan nanti? Tidak, dia hanya selembar kertas yang berdasar hitam diatas putih. Justru teman-temanmu lah yang akan membantu kamu disaat kesusahan. Jika kamu punya banyak teman, tentu banyak jugayang bisa kamu hubungi saat kamu dalam masalah. Apalagi di usia mahasiswa yang rata-rata tujuhbelasan tahun ke atas, sangatrentang dengan masalah hidup yang ujung-ujungnya bikin baper alias bawa perasaan. Tenang, kalau kamu pandai bergaul, kamu akan aman. Ingat! Di dunia kerja nanti, orang yang pandai bergaul lah yang dipertahankan oleh tempat kerja


5.    KAMU AKAN DEPRESI JIKA PRIORITAS KAMU CUMA IPK

Bayangkan, jika kamu sudah melakukan berbagai cara – mulai dari yang jujur sampai curang – untuk mendapatkan IPK tinggi, tapi hasilnya malah tidak sesuai dengan ekspektasi? Kecewa, sakit hati, depresi? Sering kok, malah dulu awal-awal kuliah saya seperti itu #maklum masih sangat idealis dengan nilai wkwk#

Nikmati saja waktu-waktu perkuliahan itu. Kerjakanlah tugas dengan sungguh-sungguh, dengan isi otak sendiri, jangan nyontoh temen apalagi kamu sampai pada level plagiat tugas / karya orang. Toh kalaupun tugas yang dibuat sendiri itu jelek, at least itu adalah hasil kerja keras kamu dan kamu patut bangga dengan hal itu. Jauh lebih bernilai – di mata Tuhan – ketimbang tugas orang yang nilainya A, tapi hasil Ctrl A + Ctrl C + Ctrl V.

Kerjakan ujian dengan kemampuan kamu, jangan nyontek melulu. Untuk apa sih gunanya kertas ujian kamu nilainya bagus tapi dari hasil otak orang? Instrospeksilah diri kamu sebagai mahasiswa. Bagaimana mungkin kamu mau mendapat hasil yang sama dengan mahasiswa yang jujur dan berusaha? Mulailah jadi mahasiswa yang mengandalkan kemampuan sendiri. Jangan terbebani dengan tuntutan IPK hingga kamu menyiksa diri sendiri, melakukan perbuatan curang dan merusak hati nurani kamu.

Bukannya munafik, tapi saya rasa kuliah itu memang bukan hanya melulu soal IPK. Saya yakin, mahasiswa yang masih bisa berpikir jernih itu setuju dengan pendapat dan pengalaman saya ini. Semua mahasiswa pasti ingin IPK yang tinggi, tapi jangan terobsesi dengan itu. Jadilah mahasiswa yang berhati lapang dan berbahagia. Katakanlah pada diri kamu “ Yang penting saya sudah berusaha! Masih banyak hal baik yang saya dapatkan. Seperti pengalaman, teman-teman dan kematangan mental.


SEMANGAT MAHASISWA…!!!

Tidak ada komentar: