Assalamu’alaykum wr.wb.
SEMANGAT PAGI..!!!
Btw, kaget dengan judulnya..? Heheh
Santai dulu, tenang. Semua akan terjawab
di artikel ini. Artikel ini saya jadikan 1 dengan cerita cuti perdana saya yaa
hehe
Semua bermula di perjalanan cuti saya
dari Banjarmasin ke Jakarta (yeaaayyy cuti hehe). Beberapa hari sebelum cuti, rekan
sesama SHE saya tiba-ti
ba liat PB saya. Dia bilang begini,
ba liat PB saya. Dia bilang begini,
“Wah ini g bisa ikut terbang lang PB lu.
Kapasitasnya besar 20.000 MAH. Pakai cargo, jadi misah sama lu”.
Jeng jeng kaget saya. Singkat cerita
saya g percaya. Dan singkat cerita juga, saya sudah waktunya cuti hehe
Setelah sampai di Bandar Udara
Banjarmasin (Syamsudin Noor), saya cari-cari makan dulu. Maklum laper cuy, musafir
malam hari soalnya dari Tanjung ke Banjarmasin jam 23.00 WITA di tanggal 11
Juli 2018. Flight tanggal 12 Juli 2018 jam 10.55 WITA dan saya check in after
breakfast itu jam 09.00 WITA (ter-niat, cuti soalnya :D). Setelah check in saya
langsung cetak boarding pass. Niatnya mau pesen dekat jendela bagian sayap,
lumayan kan kaya orang-orang foto & videoin pas flight & landing hahay.
Tapi saya lupa pesen dan akhirnya pasrah dengan keadaan dimana saya dapat
tempat duduk di 23F.
Gbr 1. Boarding Pass
Dapat boarding pass, saya segera ke
security check untuk langsung ke ruang tunggu di lantai 2. Oh iya, saya pulang
bawa 1 tas ransel saja. Di dalamnya ada 3 baju kotor (:D), 1 laptop, 1 power
bank, 1 dompet dan 1 hard disk isi file-file kerjaan dan pribadi. Setelah saya
taruh di baki, mulailah kami berpisah –hiks. Saya lolos di security check, tapi
tidak dengan tas saya. Mba-mba yang tukang ngontrol layar pindai itu nanya
“Mas ada power bank ya di tas nya..?
Boleh saya lihat..? Tanya dia ramah dengan senyum gitu deh hehe
“Oh iya boleh mba, silahkan.” Saya
mempersilahkan. Dan tiba-tiba saya keinget sama omongan rekan SHE saya yang
bilang PB saya tidak bisa terbang bareng saya. Jeng jeng. Tapi tiba-tiba..
“Oh oke mas silahkan PB nya bisa di
bawah” kata mba2 nya ramah
Jujur dalam hati bingung. Kok
diperbolehkan..? Padahal rekan saya bilang kalau PB kapasitas ≥ 20.000 MAH tidak
bisa ikut penerbangan harus dengan cargo khusus. Tapi sifat bodo amatan saya
selalu bisa ngalahin kecurigaan dan keheranan saya. Walhasil saya tinggal
pikiran itu di tempat security check. Btw, mba-mba nya cantik cuy. Terpana
beberapa jam gua ngeliatnya – heleh.
Sampai di ruang tunggu, biasa bikin dokumentasi
pribadi. Selfie-selfie kirim ke rumah dan ke yayang (cieee, yayaang). Gak
terasa udah mendekati waktu flight. Saya pindah tempat duduk ke dekat gate
tempat saya nanti ke pesawat, yaitu Gate 3. Daaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnn tiba-tiba
“Mohon maaf perhatian. Penerbangan Lion
Air dengan nomor penerbangan JT 529 tujuan Jakarta mengalami penundaan
keberangkatan dikarenakan alasan operasional”
SHIIITTTTT delay cuy. Sakit gileeeee.
Udah gitu delaynya tidak dikasih tau berapa lama. Bete lah saya. Gerutu dalam
hati. Anjirrrr. Tidak lama berselang, kompensasi delay datang berupa bingkisan snack
isi oreo & biskuat + AMDK 300 ml. Untuk dapetin itu harus nunjukin boarding
pass yang kita punya ke petugas yang bagikan snack tersebut. Oke lah yaa,
lumayan untuk ganjal perut.
Akhirnya waktu terbang tiba, saya naik
bus untuk menuju ke pesawat yang akan membawa saya ke Jakarta. Setelah masuk ke
pesawat saya langsung cari seat saya. Ternyata sebenarnya saya dapat tempat
duduk di jendela dan bagian sayap. Tapi saya berikan ke bapak2 yang sudah
datang duluan daripada saya. Karena tidak enak hati dan berusaha menekan ego,
maka dari itu saya persilahkan si Bapak untuk duduk di dekat jendela.
Setelah demo safety tentang pelampung,
safety belt, oksigen, rute exit apabila ada keadaan darurat dll selesai,
waktunya terbang. Setelah terbang, biasa gabut cuy. HP gak bisa dinyalain
sinyalnya karena alasan keselamatan penerbangan, headset ketinggalan di mess.
Jadinya walhasil saya buka-buka majalah LIONMAG Edisi Juli 2018. Saya liatin
1/1 dari awal sampai akhir. Banyak isinya, ada rekomendasi penerbangan termurah
Lion Air, ada rekomendasi berlibur di daerah Bandung dll. Banyak dah pokoknya. Mendekati
akhir majalah, saya menemukan artikel yang menjawab pertanyaan kenapa power
bank saya bisa ikut terbang bersama dengan saya.
“Baru-baru ini,
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menerbitkan rekomendasi untuk
power bank dan baterai Lithium cadangan yang dibawa di atas pesawat. Banyak
negara telah mengikuti rekomendasi ICAO, termasuk rekomendasi ICAO sebagai
panduan untuk mengangkut power bank dan baterai Lithium cadangan. Jika
bepergian membawa baterai cadangan atau power bank, Anda harus melihat
spesifikasi teknis baterai atau power bank tersebut. Anda akan menemukan angka
yang dinyatakan dalam Watt-jam (Wh)”.
“Jika nomor dalam
baterai atau power bank Anda kurang dari 160 WH (Work Hour), Anda dapat
bepergian membawa baterai tersebut di bagasi bawaan Anda. Secara umum, jika PB
Anda atau daya baterai lebih dari 160 WH, mereka harus diangkut sebagai kargo
sesuai dengan peraturan mengenai barang berbahaya. ICAO (Organisasi Penerbangan
Sipil Internasional) juga menetapkan batasan dalam jumlah perangkat elektronik
portabel (PED) oleh penumpang, setiap orang dibatasi hingga maksimum 15 PED”. (LIONMAG
Edisi Juli 2018 Hal. 72)
Setelah baca itu secara ringkas, padat
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya saya langsung reflek ambil power bank
di kantong jaket dan ngecek spesifikasi WH nya. Awalnya saya bingung dimana
letak tulisan WH nya. Tapi akhirnya ketemu dan jeng jeng, ternyata WH PB saya
hanya 77 WH meskipun PB yang saya bawa berkapasitas 20.000 MAH. Jadi itulah
kenapa PB walaupun berkapasitas besar masih tetap bisa terbang bersama kita.
Asalkan tadi, WH pada PB Anda tidak lebih dari 160 WH sesuai dengan rekomendasi
dan instruksi ICAO.
Oke sekian dari saya. Semoga tulisan
yang kebanyakan curhat dan cerita cuti ini bermanfaat. Walaupun bagian yang
bermanfaatnya saya taruh di akhir cerita.
Terima kasih sudah menyempatkan waktu
untuk mampir kesini dan membaca artikelnya. Semoga hari kalian menyenangkan dan
penuh dengan keberkahan. Terakhir dari saya adalah
CUTI TELAH TIBA, CUTI TELAH TIBA
HORE HORE HORE HOREEEEEEEEEEEEEEE
Jatah cuti dari tanggal 12-27 Juli 2018.
Lumayan hehe
Wassalamu’alaykum wr.wb
Gilang Adhi Prabowo, SKM
Kuli SHE di pertambangan batubara di
daerah Tanjung, Tabalong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar