Minggu, 03 Mei 2015

ALASAN SAHIH KENAPA IKUT ORGANISASI SAAT KULIAH ADALAH PENGALAMAN YANG PALING BERHARGA

Apa sih tujuan utamamu saat menginjakkan kaki di Universitas? Apalagi kalau bukan kuliah, menimba ilmu sebaik-baiknya, dapat IPK yang bagus, lalu lulus tepat waktu dan jadi sarjana. Yup, itu udah jadi alasan utama yang nggak perlu kita cari-cari lagi saat kita memutuskan untuk kuliah di universitas.
Tapi masa iya sih kesempatan emas untuk kuliah hanya untuk melakukan hal-hal yang pasti itu saja? Coba deh kita pikir kembali, apa nggak rugi kalau selama bertahun-tahun Cuma kita habiskan menimba ilmu di dalam kelas sambil duduk manis mendengarkan dosen? Kita seharusnya bisa dapat ilmu dan pengalaman yang lebih dari itu loh!
Selama kuliah rugi banget rasanya kalau kamu enggak mengeksplor dan bereksperimen dengan diri sendiri dan organisasi-organisasi di kampus maupun di luar kampus. Kapan lagi kamu bisa mengaktualisasikan diri dan mengembangkan kemampuanmu dengan sebebas-bebasnya kalau bukan di masa-masa kuliah? Karena itulah, sebelum kau mengucap
selamat tinggal pada kampus tercintamu, penting bagimu untuk bergabung dengan organisasi. Kenapa?

BERGABUNG DENGAN ORGANISASI AKAN MEMBERIMU BANYAK KESEMPATAN UNTUK BERTEMU DENGAN BANYAK ORANG YANG MENGINSPIRASI
Pada fase awal kamu diterima di organisasi, kamu mulai belajar bahwa di organisasimu ada senior yang sudah lama menjabat dan mengurus. Kamu akan ditempatkan dengan orang berbeda latar belakang, budaya, etnis, agama dan pemikiran denganmu. Fase ini mengajarkanmu untuk memulai beradaptasi dan bergaul dengan mereka dan tentunya dengan ruang lingkup lingkungan yang baru.
Atasanmu disini bukanlah dosen yang wajib mengajarimu tiap hari. Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan, yang bisa kamu ajak berdiskusi untuk menginspirasi dirimu mengenai terobosan yang mereka buat.
Sedang rekan-rekan kerjamu di organisasi adalah tempat dimana kamu dapat terus belajar untuk berbagi berbagai kisah, mendengarkan cerita hidupnya agar kamu menjadi pemimpin yang mampu mengerti bahwa segala hal punya alasannya tersendiri.
“Become friends with people who are not your age. Hangout with people whose first language is not the same as yours. Get to know someone who does not come from your social class. This is how you see the world. This is how you grow.”

KAMU MULAI BELAJAR BAHWA TEKANAN MEMBUAT MENTAL DIRIMU MENJADI LEBIH KUAT DAN BIJAKSANA DALAM MEMANDANG PERMASALAHAN
Periode 1-2 tahun menjabat di organisasi, mengajarkanmu banyak hal. Dari mulai tekanan secara mental baik dari dalam dan luar, setiap deadline yang tak berkunjung berhenti, complain ataupun komentar dari anggota organisasi, dan yang paling penting caci maki yang seakan-akan kamu tidak bisa apa-apa dan belum bisa melakukan yang terbaik.
Tapi dibalik itu semua, fase ini melatihmu untuk mennjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya, agar siap menyongsong masa depan untuk menghadapi tekanan yang jauh lebih berat lagi. Fase ini juga mengajarkan kamu untuk jauh lebih bijak dalam berbicara, mengambil keputusan dan merespon setiap tekanan yang masuk di diri kamu.
“Tuha menaruhmu di tempatmu yang sekarang, bukan karena kebetulan. Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan, dan air mata”
(Dahlan Iskan)

KAMU MULAI BELAJAR DARI NOL UNTUK MENJADI SEORANG LEADER YNG BIJAKSANA DAN DISEGANI, BUKAN JADI PEMIMPIN YANG ASAL JADI
Pada fase ini, kamu bukan diajari untuk menjadi orang yang “poker face”. Selama kamu menjabat, kamu akan belajar bahwa kamu akan dibicarakan dari belakang oleh beberapa orang/kelompok tertentu.
Tahap itu justru bukan mengajarkanmu untuk mencari perkelahian dengan mereka, tetapi tahap itu membentuk kamu untuk tetap tersenyum dan bergaul seakan-kan tidak ada yang pernah terjadi antara kamu dan orang yang membicarakanmu.
Karena pemimpin bukanlah orang yang suka membicarakan, mereka justru dibicarakan karena mereka mampu melalui tahap dan rintangan.
“Kritik yang dasarnya kebencian bukan saja tidak konstruktif, tapi juga membutakan dan membusukkan hatimu sendiri.”
(Joko Anwar)

KAMU BELAJAR UNTUK MERENCANAKAN MANAJEMEN WAKTUMU SEDINI MUNGKIN, DAN INILAH CIKAP BAKAL KEMANDIRIANMU NANTI
Kepadatan tugas kuliah dan acara organisasi membuat kamu berusaha utuk dapat meng-handle semuanya dengan baik, dan tetap bertanggung jawab. Ingatlah, kuliah itu adalah tugasmu, dan organisasi adalah suatu bentuk kepercayaan yang diberikan kepadamu.
Fase ini kamu mulai belajar tentang manajemen waktu, kapan harus belajar, kapan harus mengerjakan tugass, kapan harus menghadiri acara organisasi, serta kapan harus menikmati liburan dan jauh dari bingkai kesibukan kuliah dan organisasi

DALAM ORGANISASI, KAMU AKAN TERBIASA MELIHAT SUDUT PANDANG YANG BERBEDA, SEHINGGA PEMIKIRANMU JADI TERBUKA DAN TIDAK EGOIS
Pengambilan suatu kebijakan/keputusan yang sulit, membuat kamu belajar apa penyebab di balik segala hal yang terjadi. Ternyata, disini ada perbedaan pendapat antara organisator yang satu dan yang lain. Tahap ini membuka perpektifmu lebih luas, akan cara berpikir rekan organisasimu. Seperti mengapa mereka memilih option A dibanding option B, dari beberapa option manakah yang paling efektif dan bisa diterima oleh semua anggota, dan masih banyak hal lainnya.
Tahap ini juga mengajarkanmu untuk tidak egois terhadap dirimu sendiri, tapi mau menerima pendapat orang lain secara tulus dan bijak, dan bukan membicarakan keputusannya yang dinilai salah di belakag anggota yang lainnya.

TIDAK HANYA BELAJAR TENTANG MANAJEMEN WAKTU SAJA, TAPI KAMU JUGA MULAI UNTUK MELAKUKAN PERENCANAAN TERHADAP SIKLUS KEUANGANMU
Kesibukan di berbagai aktifitas, membuat kamu belajar berhemat tentang pemasukanmu. Ada uang kas yang harus dibayar, iuran kepanitiaan, uang makan dan tnrasportasi selama satu bulan, ditambah kalau tiba-tiba kamu drop karena sakit, dan buru-buru harus  tarik dana dari ATM ketimbang menunggu transfer dari orang tua.
Belum ditambah dengan uang nonton kalau kamu punya gebetan, dan uang hangout bareng teman-teman. Jangan sampai nasi dengan garam adalah santapan akhir bulanmu. Banyaknya pengeluaran karena gabung dengan organisasi mungkin memang bisa membuat dompetmu cepat kering, tapi percayalah uang yang kamu keluarkan tidak akan sia-sia karena kamu telah sudah berinvestasi pengalaman di masa mudamu.

KAMU MULAI BELAJAR MELANGKAH DEMI SELANGKAH UNTUK TIDAK LAGI SALAH MELANGKAH DAN GEGABAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN PENTING
Selama ini kamu sudah banyak belajar tentang pengambilan keputusan dan dampak/akibat yang akan kamu rasakan. Apakah hal tersebut baik atau buruk bagi dirimu dan sekitarmu. Dengan berbagai pengalaman organisasi yang sudah kamu miliki, membuat kamu belajar untuk tidak lagi salah melangkah dalam mengambil keputusan.
Kamu mulai berpikir matang-matang dan mempertimbangkan segala aspek yang terjadi saat mengambil keputusan yang satu dibanding dengan yang lain.
“Success is what happens after you have survived from all your mistakes.”

KAMU MULAI MENGERTI AKAN SUATU ALASAN MENGAPA SEBUAH KEBIJAKAN PERLU DIAMBIL DALAM SEBUAH ORGANISASI, SEHINGGA KAMU PUN TIDAK LAGI MUDAH NGE-JUDGE SESEORANG
Kalau kamu pernah duduk, setidaknya sampai level di bawah ketua/pimpinan organisasimu, kamu akan belajar bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah. Tahap ini mengajarkanmu, bahwa setiap keputusan yang diambil pemimpinmu mempunyai alasan kuat dibaliknya, yang mungkin orang lain tidak mengetahuinya.
Tahap ini juga mengajarkanmu untuk membungkam mulutmu beserta mulut orang terdekatmu untuk tidak me-judge satu buah kebijakan dari satu sudut pandang saja, melainkan memikirkan berbagai alasan pengambilan dari kebijakan tersebut
“I’m not telling you it’s going to be easy – I’m telling it’s going to be worth it.”

KAMU BELAJAR BAHWA ORANG YANG KUAT ADALAH ORANG YANG TERUS BERJALAN DAN TETAP TERSENYUM SEKALIPUN HANTAMAN DUNIA KERAS MENERJANGNYA
Ini adalah fase yang membuat kamu tetap terus bersemangat, belajar menjadi inspirasi bagi orang lain. Saat kamu menggantikan posisi pemimpinmu, itu adalah tahap dimana kamu akan belajar merasakan apa yang dirasakan pemimpin terdahulumu selama ia menjabat.
Kamu belajar bahwa ternyata selama ini, banyak masalah yang dihadapi di depatemenmu, dan tekanan yang membuatnya akan menjadi stress. Tapi justru, pemimpinmu tetap berdiri tegap, dan melebarkan senyumannya seakan matahari tidak pernah terbenam, dan selalu memimpin organisasimu untuk tetap bertahan pada kondisi sesulit apapun itu.
Ini membuatmu belajar untuk menjadi pemimpinyang lebih baik dari sebelumnya. Dalam kondisi seperti ini kamu akan belajar untuk terus memotivasi dirimu sendiri dan juga teman-temanmu, dan kamu akan selalu berafirmasi :
“Gua harus kuat, gua gak boleh lemah. Gua harus bisa lebih baik!”

KAMU BELAJAR AKAN KOMPETISI ANTAR SESAMA ANGGOTA ORGANISASI DAN KAMU AKAN TERBIASA UNTUK BERLOMBA-LOMBA DALAM MELAKUKAN KEMAMPUAN TERBAIKMU
Sebelum kamu menembus dunia pekerjaan, kamu sudah mulai belajar berkompetisi di organisasi. Dari mulai seleksi kepengurusan yang diadakan di organisasi. Ada organisasi yang memberikan seleksi bertahap untuk merekrut anggotanya. Ada pula organisasi yang melakukan riset secara khusus untuk memilih siapa yang layak untuk menjadi pengurus organisasi mereka.
Capability dan attitude mu, dipertaruhkan pada posisi ini. Mereka akan melihat siapa yang layak melanjutkan tongkat estafet kepengurusan selanjutnya. Fase ini banyak mengajarkanmu untuk tetap terus berjuang menjadi yang terbaik, tidak hanya dari segi kapabilitas, tapi juga tingkah lakumu sebagai seorang pemimpin.
“Attitude is everything.”

KAMU BELAJAR UNTUK SIAP DAN TEGAR DALAM MENGHADAPI BERBAGAI KOMENTAR YANG DATANG TERHADAP SEGALA KEPUTUSAN YANG TELAH KAMU AMBIL
Kalau kamu pernah menjabat sebagai pemimpin di suatu departemen, dan harus mengambil suatu keputusan, kamu akan belajar bahwa tidak ada keputusan yang terbaik di dunia ini, yang ada hanyalah keputusan yang lebih baik dari yang terbaik.
Kamu belajar, bahwa dunia akan memberikan judgement mereka terhadap kebijakan/keputusan yang kamu ambil, sekalipun kamu telah mempertimbangkan berbagai aspek dan dampak yang dapat menguntungkan dan merugikan organisasi, dengan opportunity cost terendah.
“Kegagalan adalah bukti bahwa kita tengah bergerak menuju tujuan. Bukankah kita tersandung hanya ketika kita sedang bergerak?”

KAMU BELAJAR UNTUK MEMANFAATKAN WAKTUMU UNTUK TERUS BELAJAR, JATUH DAN SALAH KEMUDIAN BANGKIT KEMBALI. INI ADALAH PROSES METAMORFOSA SEORANG PEMIMPIN SEJATI
Berbagai kesalahan yang kamu buat dimasa lalu, atas dasar keinginanmu untuk keluar dari zona amanmu, membuatmu belajar untuk tidak lagi berbuat salah di masa depan. Seperti kutipan berikut ini :
“Anak muda harus banyak berbuat kesalahan, agar tidak salah lagi di masa tuanya.”

PENGALAMAN BERORGANISASI INI MENGAJARIMU AKAN PENTINGNYA SEBUAH KOMITMEN DI DALAM SEGALA ASPEK HIDUP, TERMASUK KOMITMEN DENGAN PASANGAN HIDUPMU
Berbagai pertentangan, perkelahian, perbedaan pendapat dengan orang yang harus kamu jalani selama 1 tahun, atau 3 bulan membuat kamu belajar bahwa rekan kerja adalah salah satu faktor yang paling penting dalam pencapaian tujuan organisasimu. Di akhir masa kerja organisasimu, kamu juga akan belajar untuk tidak lagi bermain-main dengan yang namanya komitmen.
Ini juga berlaku dengan perasaan, cinta dan hubunganmu dengan pasangan. Dari pengalaman organisasimu, kamu mulai belajar untuk menapaki hubungan yang serius dengan pasanganmu. Karena pasanganmu bukanlah rekan kerja 3 bulan sampai 1 tahun, ia adalah rekan kerjamu sampai akhir masa hidupmu.

Tidak adalah bagimu untuk tidak bergabung dengan organisasi di masa-masa kuliah. Manfaatkan kesempatan ini untuk menyelami pengalaman berorganisasi yang bisa memberimu banyak ilmu dan pengalaman hidup dan tabungan masa depanmu nanti.
Selamat menikmati masa bakti tugasmu di organisasi. Tak ada organisasi yang terbaik di dunia ini, yang ada hanyalah apakah kamu mampu membuat organisasimu itu menjadi lebih baik dibanding sebelumnya. You can answer it in your heart!

Tidak ada komentar: