Senin, 20 April 2015

YANG SEHARUSNYA DIPIKIRKAN SAAT USIA 20-AN



Hidup bahagia adalah sebuah pencapaian. Sayangnya, banyak orang yang mengaitkan kebahagiaan hanya pada uang dan pasangan idaman. Padahal, bahagia tidak melulu tentang materi melainkan seberapa puas kita menjalani kehidupan saat ini.
Terlebih, bagi kita yang masih menjejaki usia 20-an, kebahagiaan jelas tidak bisa diukur dari seberapa banyak uang dalam dompet. Atau, berapa jumlah mantan dan berapa kali kita pernah pacaran hingga kapan kita bisa melepas masa lajang. Kita pantas memikirkan hal-hal lain yang lebih dari sekedar berharga. Apa saja?


MENJEJAKI USIA 20-AN, KITA MULAI BELAJAR MEMBEDAKAN KENYATAAN AN YANG SEKADAR HANYA MENJADI HARAPAN
Kadang, yang kita lihat di layar televise, laptop atau majalah bisa sangat menggiurkan. Ketika membaca kisah anak muda 20-an yang hidup mandiri, punya pekerjaan mapan, apartemen dan kendaraan pribadi, hingga punya pasangan keren dan ehidupan sosial yang menyenangkan, kita akan punya impuls untuk membandingkan diri denan mereka dan merasa belum jadi apa-apa. Kamu mungin akan merasa kecewa.
Punya ekspektasi tentang hidup tentu sah-sah saja. Tapi, pastikan juga kamu mengerti bahwa realita tidak mungkin selalu sama. Saat ini, mungkin “prestasimu” bisa dibilang tidak sementereng teman-temanmu yang lain. Kamu masih tinggal di kamar kost sederhana, menjalani masa training pertama di pekerjaan pertamamu, hidup serba hema. Tapi, ini bukan berarti kamu tidak mampu. Jangan biarkan apa yang ada sekarang, membatasi apa yang bisa kamu gapai di masa depan.

BANYAK PERUBAHAN YANG TERJADI DAN KITA BERJUANG AGAR BISA MENYESUAIKAN DIRI
Usia 20-an adalah masa-masa yang krusial. Kamu akan dipaksa mengambil berbagai keputusan besar dan mengalami banyak perubahan. Tidak jarang, ini membuatmu merasa “tidak siap”. Berbeda dengan masa sekolah, saat kuliah kamu dituntut untuk belajar mandiri. Tidak aka nada guru yang memeriksa kelengkapan catatanmu, pencapaian diukur dari kemampuanmu untuk lulus di setiap mata kuliah. Sama halnya ketika kamu harus merasakan transisi dari masa kuliah ke dunia kerja. Pekerjaanlah yang menuntutmu tampil sebagai pribadi yang cepat tanggap dan professional.
Perubahan akan selalu menarik, tapi tidak selamanya menyenangkan. Untuk bisa berdamai dengan segala perubahan dalam hidup, kamu hanya perlu bersikap lebih rileks. Jangan terlalu takut atau bahkan stress. Kadang, kamu hanya harus menjalani hingga akhirnya bisa berkata :
“Ah, ternyata tidak sesulit yang aku bayangkan!”

KITA PUNYA KEBEBASAN, TAPI KITA PUN BERJUANG MATI-MATIAN AGAR TIDAK KEBABLASAN
Inilah saatnya kamu memulai hal-hal baru dalam hidupmu. Memiih jurusan kuliah yang sesuai minatmu, melamar pekerjaan yang bisa menyalurkan rencanamu, atau memulai hubungan baru yang lebih menyenangkan dan minim drama.
Di usia 20-an, kamu punya otonomi untuk dirimu sendiri. kamu berhak memilih dan menentukan apa yang terbaik untuk masa depanmu. Bahwa ada banyak kemungkinan dan kesempatan yang bisa kamu raih dan mengantarkanmu menuju sukses. Kamu punya kesempatan untuk mengeksplorasi diri; menemukan kelebihanmu dan meningkatkan kualitas dirimu.

MESKI DIANGGAP SUDAH DEWASA, TOH BELUM SEPENUHNYA KITA LEPAS DARI DUKUNGAN ORANG TUA
Tidak semua orang memilih mandiri di usia 20-an. Banyak alasan yang membuat seseroang masih tinggal dan menggantungkan hidup pada orangtuanya. Hal ini tentu tidak menjadi masalah ketika orangtua memang masih dikategorikan mampu menanggung semua kebutuhanmu.
Namun, kamu harus bisa menyikapi “keberuntunganmu” ini dengan penuh bijaksana. Jangan sampai kamu justru hidup foya-foya, malas bekerja atau sekedar memanfaatkan fasilitas dari orangtuamu. Lanjut kuliah S2, kerja paruh waktu, banyak-banyak menabung; manfaatkan waktu dan kelebihan yang kamu punya dengan sebaik-baiknya.

TAPI, MENGANDALKAN ORANG TUA BUKAN BERARTI KITA TIDAK PUNYA OTONOMI ATAS DIRI SENDIRI
Berkaitan dengan poin sebelumnya, menggantungkan hidup pada orang tua di usia 20-an tidak serta merta menghapus otonomi atas dirimu sendiri. kamu tetap punya privasi dan hak untuk bicara serta memilih.
Kuliah S2 dengan biaya dari orang tua bukan berarti mereka berhak memaksakan jurusan yang menurut mereka baik. Ketika kamu dan orangtua berbeda pendapat, diskusi adalah satu-satunya solusi. Tunjukan bahwa kamu sudah cukup dewasa untuk memilih yang terbaik bagi masa depanmu.

SAAT KAWAN-KAWAN LAMA SIBUK DENGAN KEHIDUPANNYA SENDIRI, KITA JADI SEMAKIN BUTUH TEMAN UNTUK BERBAGI
Bagaimanapun, manusia adalah makhluk sosial yang butuh hidup berdampingan. Salah satu yang harus diperhatikan ketika usiamu menginjak 20-an adalah jaringan pertemananmu. Ketika hidup jauh dari orangtua, kehadiran teman bisa jadi yang memudahkan hidupmu.
Pastikan kamu selalu bisa punya teman-teman baru. Tempat kost, kampus, perpustakaan, tempat gym, kantor hingga stasiun kereka – kamu bisa menemukan teman baru dimana saja. Selain menjalin pertemanan secara langsung, media sosial bisa jadi sarana untuk menemukan teman-teman baru dengan ketertarikan yang sama denganmu secara tidak langsung.

KAWAN LAMA MEMANG TIDAK ADA LAGI DISISI, TAPI BUKAN BERARTI MEREKA LAYAK DIANGGAP MATI
Kehidupan baru tidak harus membuatmu lupa pada mereka yang hadir di masa lalu. Teman-teman lama dalah milikmu yang harus dijaga baik-baik. Berkat kehadiran mereka pulalah, kamu bisa sampai dikehidupanmu saat ini.
Jangan jadikan kesibukan dan rutinitas sebagai alasan untuk putus komunikasi. Selalu luangkan waktu untuk bertemu dan bernostalgia dengan kenangan masa lalu kalian. Ketika tidak ada kesempatan untuk bertemu, setidaknya kamu bisa menyapa mereka dengan cara lain. Berbagai alat komunikasi hingga media sosial akan meudahkanmu menjaga hubungan baik dengan mereka.

BERHARAP KELAK BISA JADI ORANG KAYA TENTU SAH-SAH SAJA. TOH KITA MULAI MENGERTI BAHWA KERJA KERAS DAN KERJA CERDAS ITU BERBEDA
Perjalanan di usia 20-an memang tidak selalu mulus. Banyak hal yang mungkin tidak sesuai dengan harapan hingga akhirnya membuatmu kecewa dan sedih.
Ketika skripsimu  tidak kunjung diluluskan dan lamaran kerja belum juga ada jawaban, kamu bisa memanfaatkan waktumu untuk hal-hal lain. Ikut pelatihan kerja, gabung di komunitas dan jaringan karir, atau memilih kerja paruh waktu justru bisa mengembangkan dirimu. Tidak perlu menghabiskan energy untuk meratap, tapi gunakan untuk meningkatkan kemampuan diri.

DIANTARA BANYAKNYA PELUANG DAN KESEMPATAN, KITA BERHAK MENGUBAH RENCANA MASA DEPAN
Hidup adalah jalan menuju puncak dan usia 20-an belumlah setengah dari perjalananmu. Di usia ini, kamu punya kesempatan dan kebebasan untuk mengubah rencana. Ibaratnya, kamu boleh maju terus, putar balik atau memilih jalan yang lain.
Yup, usia 20-an yang kamu jalani wajib selalu dikaji. Yakinkan dirimu bahwa kuliah atau pekerjaan yang sedang kamu jalani adalah pilihan yang tepat. Jika ternyata kamu tidak yakin, tanyakan pada dirimu sendiri : “apa sih yang sebenarnya aku inginkan?”
Ketika kamu merasa bingung, temukan seseorang yang bisa jadi mentormu. Pengalaman dan pencapaiannya bisa jadi membuatmu berpikir lebih terbuka. Bahwa ada banyak pilihan karir yang akan sesuai dengan minat dan kepribadianmu.

KITA BELAJAR JADI PRIBADI YANG LEBIH BIJAKSANA. PERKARA MAKAN APA SAJA HARUS DIPIKIRKAN MATANG-MATANG
Anak muda 20-an sering lalai dengan kesehatannya sendiri. merasa masih muda sehingga tidak perlu terlalu menghiraukan soal asupan makanan atau kebiasaan olahraga. Padahal, kesehatan adalah salah satu penentu kebahagiaan seseorang, loh!
Sebaiknya sih, anak muda menghindari : rokok, minuman beralkohol, kebiasaan begadang, makan junk food, dan malas olahraga. Ketika sudah bisa melatih diri untuk hidup sehat sejak usia muda, maka hidupmu dijamin lebih bahagia di usia tua nanti.

KEDEWASAAN MENUNTUN KITA SADAR, BAHWA KESEHATAN ADALAH SALAH SATU PENENTU KESUKSESAN DI MASA DEPAN
Sikap abai anak muda pada masalah kesehatan bis ajadi berakibat fatal. Pasalnya, banyak penyakit yang bisa menjangkit tanpa menunjukan gejala yang kentara (asimptomatik). Ketika sudah parah, barulah kita sadar dan menyesali kelalaian kita.
Luangkan waktu dan sisihkan uangmu untuk konsultasi kesehatan dan melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit tertentu. Misalnya nih, para cewek baru mulai menabung untuk melakukan vaksin HPV (Human Papilloma Virus) demi terhindar dari penyakit kanker serviks. Yang pasti, hidup sehat saja belum cukup membuatmu bahagia. Rajin-rajinlah mengkonsultasikan kesehatanmu pada ahlinya.

TAK LANTAS BERUBAH MENJADI ORANG YANG MEMBOSANKAN, KARENA SETIAP ORANG TETAP BERHAK BERSENANG-SENANG
Ketika bisa bersenang-senang berarti hidupmu sudah bisa dibilang bahagia. Namun, bersenang-senang haruslah dengan cara yang positif. Pastikan bahwa caramu bersenang-senang tidak akan merugikan dirimu sendiri dan orang tua.
Nonton konser band favoritmu, pergi ke biskop, nongkrong dengan teman-temanmu, hingga menekuni hobi adalah cara-cara positif untuk bersenang-senang dengan hidupmu di usia 20-an.

LEBIH DARI SEKADAR HARAPANBISA HIDUP MAPAN DAN SEGERA MELAPAS MASA LAJANG, USIA 20-AN ADALAH KESEMPATAN KITA MENIKMATI HIDUP BAHAGIA DENGAN CARA YANG SEDERHANA
Kamu tidak harus menjalani usia 20-an dengan kaku dan bersikap keras pada dirimu sendiri. merasa bahwa masa muda harus dimanfaatkan dengan sebaik=baiknya, kamu lupa bagaimana caranya menikmati hidup.
Kadang, akan lebih baik jika kamu sejenak melupakan rencana menikah atau keinginan untuk bisa punya kendaraan dan rumah pribadi. Cukup nikmati usia 20-an dengan sekedar pencapaian-pencapaian sederhana seperti : dapat IP/IPK tinggi, travelling sendirian, atau punya usaha kecil-kecilan.

Ingin seperti apa menjalani usia 20-an tentujadihak masing-masing individu. Hanya saja, setiap keputusan dan perilaku tentu memberikan dampak di kehidupan kita selanjutnya. Jadi, semoga masa muda ini bisa dijalani dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada komentar: