Hidup bahagia adalah
sebuah pencapaian. Sayangnya, banyak orang yang mengaitkan kebahagiaan hanya
pada uang dan pasangan idaman. Padahal, bahagia tidak melulu tentang materi
melainkan seberapa puas kita menjalani kehidupan saat ini.
Terlebih, bagi kita
yang masih menjejaki usia 20-an, kebahagiaan jelas tidak bisa diukur dari
seberapa banyak uang dalam dompet. Atau, berapa jumlah mantan dan berapa kali
kita pernah pacaran hingga kapan kita bisa melepas masa lajang. Kita pantas
memikirkan hal-hal lain yang lebih dari sekedar berharga. Apa saja?
MENJEJAKI
USIA 20-AN, KITA MULAI BELAJAR MEMBEDAKAN KENYATAAN AN YANG SEKADAR HANYA
MENJADI HARAPAN
Kadang, yang kita lihat
di layar televise, laptop atau majalah bisa sangat menggiurkan. Ketika membaca
kisah anak muda 20-an yang hidup mandiri, punya pekerjaan mapan, apartemen dan
kendaraan pribadi, hingga punya pasangan keren dan ehidupan sosial yang
menyenangkan, kita akan punya impuls untuk membandingkan diri denan mereka dan
merasa belum jadi apa-apa. Kamu mungin akan merasa kecewa.
Punya ekspektasi
tentang hidup tentu sah-sah saja. Tapi, pastikan juga kamu mengerti bahwa
realita tidak mungkin selalu sama. Saat ini, mungkin “prestasimu” bisa dibilang
tidak sementereng teman-temanmu yang lain. Kamu masih tinggal di kamar kost
sederhana, menjalani masa training pertama di pekerjaan pertamamu, hidup serba
hema. Tapi, ini bukan berarti kamu tidak mampu. Jangan biarkan apa yang ada
sekarang, membatasi apa yang bisa kamu gapai di masa depan.
BANYAK
PERUBAHAN YANG TERJADI DAN KITA BERJUANG AGAR BISA MENYESUAIKAN DIRI
Usia 20-an adalah
masa-masa yang krusial. Kamu akan dipaksa mengambil berbagai keputusan besar
dan mengalami banyak perubahan. Tidak jarang, ini membuatmu merasa “tidak
siap”. Berbeda dengan masa sekolah, saat kuliah kamu dituntut untuk belajar
mandiri. Tidak aka nada guru yang memeriksa kelengkapan catatanmu, pencapaian
diukur dari kemampuanmu untuk lulus di setiap mata kuliah. Sama halnya ketika
kamu harus merasakan transisi dari masa kuliah ke dunia kerja. Pekerjaanlah
yang menuntutmu tampil sebagai pribadi yang cepat tanggap dan professional.
Perubahan akan selalu
menarik, tapi tidak selamanya menyenangkan. Untuk bisa berdamai dengan segala
perubahan dalam hidup, kamu hanya perlu bersikap lebih rileks. Jangan terlalu
takut atau bahkan stress. Kadang, kamu hanya harus menjalani hingga akhirnya
bisa berkata :
“Ah,
ternyata tidak sesulit yang aku bayangkan!”
KITA
PUNYA KEBEBASAN, TAPI KITA PUN BERJUANG MATI-MATIAN AGAR TIDAK KEBABLASAN
Inilah saatnya kamu
memulai hal-hal baru dalam hidupmu. Memiih jurusan kuliah yang sesuai minatmu,
melamar pekerjaan yang bisa menyalurkan rencanamu, atau memulai hubungan baru
yang lebih menyenangkan dan minim drama.
Di usia 20-an, kamu punya
otonomi untuk dirimu sendiri. kamu berhak memilih dan menentukan apa yang
terbaik untuk masa depanmu. Bahwa ada banyak kemungkinan dan kesempatan yang
bisa kamu raih dan mengantarkanmu menuju sukses. Kamu punya kesempatan untuk
mengeksplorasi diri; menemukan kelebihanmu dan meningkatkan kualitas dirimu.
MESKI
DIANGGAP SUDAH DEWASA, TOH BELUM SEPENUHNYA KITA LEPAS DARI DUKUNGAN ORANG TUA
Tidak semua orang
memilih mandiri di usia 20-an. Banyak alasan yang membuat seseroang masih
tinggal dan menggantungkan hidup pada orangtuanya. Hal ini tentu tidak menjadi
masalah ketika orangtua memang masih dikategorikan mampu menanggung semua
kebutuhanmu.
Namun, kamu harus bisa
menyikapi “keberuntunganmu” ini dengan penuh bijaksana. Jangan sampai kamu
justru hidup foya-foya, malas bekerja atau sekedar memanfaatkan fasilitas dari
orangtuamu. Lanjut kuliah S2, kerja paruh waktu, banyak-banyak menabung;
manfaatkan waktu dan kelebihan yang kamu punya dengan sebaik-baiknya.
TAPI,
MENGANDALKAN ORANG TUA BUKAN BERARTI KITA TIDAK PUNYA OTONOMI ATAS DIRI SENDIRI
Berkaitan dengan poin
sebelumnya, menggantungkan hidup pada orang tua di usia 20-an tidak serta merta
menghapus otonomi atas dirimu sendiri. kamu tetap punya privasi dan hak untuk
bicara serta memilih.
Kuliah S2 dengan biaya
dari orang tua bukan berarti mereka berhak memaksakan jurusan yang menurut
mereka baik. Ketika kamu dan orangtua berbeda pendapat, diskusi adalah
satu-satunya solusi. Tunjukan bahwa kamu sudah cukup dewasa untuk memilih yang
terbaik bagi masa depanmu.
SAAT
KAWAN-KAWAN LAMA SIBUK DENGAN KEHIDUPANNYA SENDIRI, KITA JADI SEMAKIN BUTUH
TEMAN UNTUK BERBAGI
Bagaimanapun, manusia
adalah makhluk sosial yang butuh hidup berdampingan. Salah satu yang harus
diperhatikan ketika usiamu menginjak 20-an adalah jaringan pertemananmu. Ketika
hidup jauh dari orangtua, kehadiran teman bisa jadi yang memudahkan hidupmu.
Pastikan kamu selalu
bisa punya teman-teman baru. Tempat kost, kampus, perpustakaan, tempat gym,
kantor hingga stasiun kereka – kamu bisa menemukan teman baru dimana saja.
Selain menjalin pertemanan secara langsung, media sosial bisa jadi sarana untuk
menemukan teman-teman baru dengan ketertarikan yang sama denganmu secara tidak
langsung.
KAWAN
LAMA MEMANG TIDAK ADA LAGI DISISI, TAPI BUKAN BERARTI MEREKA LAYAK DIANGGAP
MATI
Kehidupan baru tidak
harus membuatmu lupa pada mereka yang hadir di masa lalu. Teman-teman lama
dalah milikmu yang harus dijaga baik-baik. Berkat kehadiran mereka pulalah,
kamu bisa sampai dikehidupanmu saat ini.
Jangan jadikan
kesibukan dan rutinitas sebagai alasan untuk putus komunikasi. Selalu luangkan
waktu untuk bertemu dan bernostalgia dengan kenangan masa lalu kalian. Ketika
tidak ada kesempatan untuk bertemu, setidaknya kamu bisa menyapa mereka dengan
cara lain. Berbagai alat komunikasi hingga media sosial akan meudahkanmu
menjaga hubungan baik dengan mereka.
BERHARAP
KELAK BISA JADI ORANG KAYA TENTU SAH-SAH SAJA. TOH KITA MULAI MENGERTI BAHWA
KERJA KERAS DAN KERJA CERDAS ITU BERBEDA
Perjalanan di usia
20-an memang tidak selalu mulus. Banyak hal yang mungkin tidak sesuai dengan
harapan hingga akhirnya membuatmu kecewa dan sedih.
Ketika skripsimu tidak kunjung diluluskan dan lamaran kerja
belum juga ada jawaban, kamu bisa memanfaatkan waktumu untuk hal-hal lain. Ikut
pelatihan kerja, gabung di komunitas dan jaringan karir, atau memilih kerja
paruh waktu justru bisa mengembangkan dirimu. Tidak perlu menghabiskan energy
untuk meratap, tapi gunakan untuk meningkatkan kemampuan diri.
DIANTARA
BANYAKNYA PELUANG DAN KESEMPATAN, KITA BERHAK MENGUBAH RENCANA MASA DEPAN
Hidup adalah jalan
menuju puncak dan usia 20-an belumlah setengah dari perjalananmu. Di usia ini,
kamu punya kesempatan dan kebebasan untuk mengubah rencana. Ibaratnya, kamu
boleh maju terus, putar balik atau memilih jalan yang lain.
Yup, usia 20-an yang
kamu jalani wajib selalu dikaji. Yakinkan dirimu bahwa kuliah atau pekerjaan
yang sedang kamu jalani adalah pilihan yang tepat. Jika ternyata kamu tidak
yakin, tanyakan pada dirimu sendiri : “apa sih yang sebenarnya aku inginkan?”
Ketika kamu merasa
bingung, temukan seseorang yang bisa jadi mentormu. Pengalaman dan
pencapaiannya bisa jadi membuatmu berpikir lebih terbuka. Bahwa ada banyak
pilihan karir yang akan sesuai dengan minat dan kepribadianmu.
KITA
BELAJAR JADI PRIBADI YANG LEBIH BIJAKSANA. PERKARA MAKAN APA SAJA HARUS
DIPIKIRKAN MATANG-MATANG
Anak muda 20-an sering
lalai dengan kesehatannya sendiri. merasa masih muda sehingga tidak perlu
terlalu menghiraukan soal asupan makanan atau kebiasaan olahraga. Padahal,
kesehatan adalah salah satu penentu kebahagiaan seseorang, loh!
Sebaiknya sih, anak
muda menghindari : rokok, minuman beralkohol, kebiasaan begadang, makan junk
food, dan malas olahraga. Ketika sudah bisa melatih diri untuk hidup sehat
sejak usia muda, maka hidupmu dijamin lebih bahagia di usia tua nanti.
KEDEWASAAN
MENUNTUN KITA SADAR, BAHWA KESEHATAN ADALAH SALAH SATU PENENTU KESUKSESAN DI
MASA DEPAN
Sikap abai anak muda
pada masalah kesehatan bis ajadi berakibat fatal. Pasalnya, banyak penyakit
yang bisa menjangkit tanpa menunjukan gejala yang kentara (asimptomatik).
Ketika sudah parah, barulah kita sadar dan menyesali kelalaian kita.
Luangkan waktu dan
sisihkan uangmu untuk konsultasi kesehatan dan melakukan tindakan pencegahan
terhadap penyakit tertentu. Misalnya nih, para cewek baru mulai menabung untuk
melakukan vaksin HPV (Human Papilloma Virus) demi terhindar dari penyakit
kanker serviks. Yang pasti, hidup sehat saja belum cukup membuatmu bahagia.
Rajin-rajinlah mengkonsultasikan kesehatanmu pada ahlinya.
TAK
LANTAS BERUBAH MENJADI ORANG YANG MEMBOSANKAN, KARENA SETIAP ORANG TETAP BERHAK
BERSENANG-SENANG
Ketika bisa
bersenang-senang berarti hidupmu sudah bisa dibilang bahagia. Namun,
bersenang-senang haruslah dengan cara yang positif. Pastikan bahwa caramu bersenang-senang
tidak akan merugikan dirimu sendiri dan orang tua.
Nonton konser band
favoritmu, pergi ke biskop, nongkrong dengan teman-temanmu, hingga menekuni
hobi adalah cara-cara positif untuk bersenang-senang dengan hidupmu di usia
20-an.
LEBIH
DARI SEKADAR HARAPANBISA HIDUP MAPAN DAN SEGERA MELAPAS MASA LAJANG, USIA 20-AN
ADALAH KESEMPATAN KITA MENIKMATI HIDUP BAHAGIA DENGAN CARA YANG SEDERHANA
Kamu tidak harus
menjalani usia 20-an dengan kaku dan bersikap keras pada dirimu sendiri. merasa
bahwa masa muda harus dimanfaatkan dengan sebaik=baiknya, kamu lupa bagaimana
caranya menikmati hidup.
Kadang, akan lebih baik
jika kamu sejenak melupakan rencana menikah atau keinginan untuk bisa punya
kendaraan dan rumah pribadi. Cukup nikmati usia 20-an dengan sekedar
pencapaian-pencapaian sederhana seperti : dapat IP/IPK tinggi, travelling
sendirian, atau punya usaha kecil-kecilan.
Ingin seperti apa
menjalani usia 20-an tentujadihak masing-masing individu. Hanya saja, setiap
keputusan dan perilaku tentu memberikan dampak di kehidupan kita selanjutnya.
Jadi, semoga masa muda ini bisa dijalani dengan sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar