Teruntuk calon malaikat penjagaku di bumi.
Hai, calon
orangtuaku, bagaimana keadaan kalian hari ini? Apakah kalian sudah menjadi
pasangan atau justru belum dipertemukan? Ini aku, calon bayi kalian di masa
depan. Tulisan sederhana ini akan aku bacakan lewat mimpi kalian mala mini.
Tidak ada maksud burukyang terselip di pesanku. Aku hanya ingin memperingatkan
kalian, supaya kelak masa depan kalian lebih tertata dan kita bisa hidup
bahagia. Dan juga supaya nasibku tak sama seperti nasib teman-temanku yang
terpaksa tidak jadi melihat dunia karena orang tua mereka tidak siap seutuhnya.
DISINI AKU BERDOA BAGI KESIAPAN KALIAN. AKU BERHARAP
KEHADIRANKU MEMANG KARENA DIINGINKAN, BUKAN KARENA SUATU KETIDAKSENGAJAAN
Selayaknya
kehadiran manusia lainnya, aku ingin supaya kehadiranku juga dipersiapkan. Aku
ingin kalian benar-benar mempunyai persiapan matang sebelum aku melihat dunia.
Jangan kalian terburu-buru hanya karena faktor usia atau karena kawan kalian
banyak yang sudah menikah dan mempunyai bayi yang lucu. Hidup ini bukan
pertandingan, dan pernikahan bukanlah pencapaian. Aku juga bukan piala yang
patut dipamerkan dan dibanggakan. Milikilah aku ketika kalian sudah siap
menjalin suatu komitmen yang kuat.
Selain itu, aku
tidak ingin kalian memilikiku karena ketidaksengajaan. Ya, banyak dari
kawan-kawanku yang harus hidup tidak layak di bumi hanya karena orangtua mereka
tidak benar-benar siap. Mereka tinggal di bangunan seadanya dan makan ala
kadarnya. Bahkan, kedua orangtua mereka sering terlibat pertengkaran hebat
karena sama-sama masih belia dan memiliki ego yang sama besarnya.
“Jika hanya
merasa harus atau bahkan Cuma karena nafsu – tolong pikirkan lagi. Sudahkah
kalian betul-betul siap untuk menyambutku?”
HIDUP AKAN LEBIH BERWARNA SETELAH AKU ADA. HANYA
SAJA, KEREPOTAN DAN BEBAN FINANSIAL AKAN MENYUSUL DI BELAKANGNYA. KUHARAP
KALIAN BISA BEKERJASAMA
Nantinya setelah
aku hadir, aku akan banyak merepotkan kalian. Tanggung jawab kalian di pundak
akan menjadi berlipat banyaknya. Sudah siapkan kalian? Dan, maukah kalian
menanggungnya? Maukah kalian dengan sabar menghadapi rengekan dan tangisan
manjaku dan tidak gampang tersulut emosi? Bersediakan kalian bangun di pagi
buta demi memastikan kenyamananku?
Tidak hanya itu,
kebutuhanku pun banyak. Maukah ayah dan ibu bahu membahu bekerja lebih giat
demi memenuhi kecukupanku? Ya, aku akan memerlukan popok dan susu dan harganya
yang makin tidak masuk akal di jaman yang akan datang. Terkadang akupun juga
ingin pakaian bagus dan ragam mainan lucu yang harganya tidak bisa terbilang
murah. Bahkan, aku membutuhkan tabungan pendidikan demi menjamin masa depanku
yang tentu tidak sedikit jumlahnya.
SEMAKIN BESAR AKU BISA MERECOKIMU DENGAN RENTETAN
PERTANYAAN. KUMOHON, BERSABARLAH. SIAPKAN JUGA DIRIMU DENGAN BERBAGAI
PENGETAHUAN
Sebelum
kehadiranku tiba, kalian memiliki banyak waktu untuk diri kalian sendiri.
maukah kalian memperkaya diri dengan berjuta pengalaman dan wawasan? Pelajari
hal apapun yang ada di sekitaran dan selalu jawab “ya” pada setiap kesempatan.
Selama kalian masih belum memiliki aku, tanggung jawab yang kalian pikul masih
ringan.
Kalian bisa
mengelilingi belahan bumi lainnya untuk mengumpulkan pundi-pundi pengalaman.
Pun, kalian masih bisa memperdalam hobi dan bekerja di tempat yang
sungguh-sungguh menyita waktu kalian. Bahkan, ayah dan ibu juga bisa menimba
ilmu setinggi-tingginya sebelum kehadiranku tiba.
“Sehingga jika
nanti aku menginjak usia kelima, kalian bisa menjawab segala pertanyaan
keingintahuanku yang terucap dari bibir mungilku”
TANGGUNG JAWAB KALIAN BESAR. TOLONG JANGAN
MENGANGGAP REMEH-TEMEH KESEHATAN – JAGA JUGA PERLIAKU SUPAYA TAK ADA SAKIT YANG
KALIAN CIPTAKAN
Ayah dan ibu,
maukah kalian menjaga kesehatan kalian dari sekarang? Ibu, maukah kau
mengurangi kebiasaan yang akan membuat daya tahan tubuhmu melemah? Maukah kau
tidur tepat waktu dan tidak malas menggerakkan badan untuk berolahraga? Supaya
tubuhmu tetap sehat dan tidak ada penyakit yang singgah di raga yang nantinya
akan menjadi rumahku –perantara diriku dengan bumi yang hanya aku kontrak
selama 9 bulan 10 hari –
Dan teruntuk
ayah, maukah kau menjaga jarak dengan minuman yang memiliki kadar alcohol dan
mengurangi jumlah rokok yang kau hisap tiap hari? Aku ingin terlahir menjadi
bayi yang sehat, aku tidak ingin memiliki tubuh kurus kering dan juga penyakit
bawaan yang hanya karena kebiasaan buruk kalian.
Aku tahu ayah
dan ibu adalah golongan manusia yang baik. Namun, memang manusia itu tidak ada
yang sempurna, pun juga dengan kalian. Tanpa disadari kalian pasti pernah
melakukan satu dua kesalahan yang melukai hati sesame. Terkadang juga kalian
menyakiti orang lain demi pemenuhan ego. Kalian pun pernah ingin menang sendiri
dan mengabaikan orang lain. Atau bahkan kalian juga gemar mengolok teman yang kekurangan.
Aku tahu itu semua hanya candaan namun tetap saja menyakitkan. Pernahkah
terlintas di benak kalian bahwa karma itu ada?
Ya, aku tidak
ingin menuai benih buruk yang telah kalian tabor. Maukah kalian mengurangi
kebiasaan buruk kalian yang menyakiti hari sesame? Supaya nanti kelak hati
kecilku ini tetap utuh bentuknya tanpa tersakiti manusia lainnya.
PERSELISIHAN DENGAN KAKEK DAN NENEK PASTI ADA. SATU
YANG KUMINTA: BERSIKAPLAH BIJAK SUPAYA KELAK AKU BISA MENGAMBIL SIKAP YANG SAMA
DARI KALIAN
Ayah ibu, maukah
kalian selalu patuh dan bersikap baik pada calon kekek dan nenekku? Merekalah
malaikat yang telah menjaga kalian di bumi. Mereka juga yang kelak akan
memanjakanku dan menghiburku dengan mainan serta makanan sederhana. Bahkan,
merekalah yang ada di garda terdepan dalam membelaku.
Ya, kalian tidak
boleh berbicara dengan nada seru atau bahkan menyakiti hari kakek dan nenek,
karena tentu saja aku bisa merekam segala hal yang tertangkap oleh mataku.
Apakah nantinya kalian mau, aku tumbuh menjadi anak yang suka membangkang
orangtua karena mencontoh sikap kalian?
JIKA DOA DARI MAKHLUK YANG TANPA DOSA LEBIH DI
DENGAR TUHAN, AKAN KUPANJATKAN PERMOHONAN BAGI KEBAHAGIAAN. SEMOGA KELAK KITA
AKAN KEHABISAN ALASAN UNTUK SALING MENINGGALKAN
Nantinya, ketika
kalian memutuskan untuk memiliki aku, kalian tidak bisa seenaknya sendiri
berperilaku. Ya, kalian harus menurunkan ego dan bersikap dewasa. Kalian tak
bisa lagi bersikap menang sendiri. Akan ada aku yang harus diperjuangkan. Komitmen
yang terjalin diantara kalian pun haruslah kuat. Tegakah kalian jika aku
memiliki keluarga yang tak utuh bentuknya karena kalian memutuskan untuk
berpisah hanya karena ego yang mengudara?
Semoga kelak
aku, ayah dan ibu bisa hidup bahagia
Aku tidak sabar
menunggu kalian menimangku dan menghujaniku dengan cumbuan rasa kasih dan
sayang yang teramat sangat
Kecup hangat
dari bibir mungilku,
Calon buah hati
kalian J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar