Jumat, 06 Februari 2015

KENALAN DENGAN FINLANDIA, YUK :)



Semasa sekolah dulu, rasanya mustahil kamu bisa dijuluki murid pintar kalau dapat ranking bontot. Apalagi kalau gak lulus ujian nasional, rasanya dunia selesai di titik itu. Ketatnya persaingan waktu sekolah mungkin memang bertujuan supaya kita berlomba-lomba jadi lebih pintar. Tapi tahukah kamu, Negara dengan system pendidikan terbaik dan murid terpintar di dunia? Yap yaitu Finlandia . Negara ini justru melakukan hal yang sebaliknya.

Berbeda dengan kita yang harus menghadapi ujian nasional tiap mau naik jenjang sekolah, seumue-umur pelajar di Finlandia hanya menghadapi 1 (satu) ujian nasional ketika mereka berusia 16 tahun. Tidak hanya minim pekerjaan rumah (PR), pelajar di Finlandia juga mendapatkan waktu istirahat hampir 3 kali lebih lama daripada belajar di Negara lain. Namun dengan system yang leluasa entah bagaimana mereka justru bisa belajar lebih baik dan lebih pintar. Yuk mari kita ulas seperti apasih potret pendidikan di Negara Skandinavia tersebut
1.      DI FINLANDIA, ANAK BARU BOLEH SEKOLAH SETELAH BERUSIA 7 TAHUN

Orang tua jaman sekarang pasti sudah rempong kalau mikir pendidikan anaknya. Anaknya belum genap 3 tahun aja udah ngantri dapat pre-school bagus gara-gara takut kalau dari awal sekolahnya gak bagus, nantinya susah dapat SD, SMP dan SMA yang bagus.

Di Finlandia tidak ada kekhawatiran seperti itu. Bahkan menurut hokum, anak-anak baru boleh mulai bersekolah ketika berumur 7 tahun. Awal yang telat memang jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Tapi itu justru berasal dari pertimbangan tentang aspek kesiapan mental anak-anak untuk belajar. Mereka juga meyakini keutamaan bermain dalam belajar, imajinasi, dan menemukan jawaban sendiri. anak-anak di usia dini justru didorong untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Bahkan penilaian tugas tidak diberikan hingga mereka kelas 4 SD. Hingga jenjang pendidikan SMA pun, mereka masih didominasi oleh permainan interaktif dalam metode pembelajarannya.

Pelajar di Finlandia sudah terbiasa menemukan sendiri cara belajar yang paling efektif bagi mereka. Jadi nantinya mereka tidak merasa terpaksa untuk belajar. Maka dari itu meskipun umur awal belajar mereka relative telat, tapi pelajar umur 15 tahun di Finlandia justru berhasil engungguli pelajar lain dari seluruh dunia dalam tes internasional  Programme for International Student Assessment (PISA). Itu membuktikan faedah dan efektifitas system pendidikan di Finlandia.

2.      CARA BELAJAR ALA FINLANDIA : BELAJAR 45 MENIT, ISTIRAHAT 15 MENIT

Tahukah kamu bahwa untuk setiap 45 menit siswa di Finlandia belajar, mereka berhak mendapatkan rehat selama 15 menit? Orang-orang Finlandia meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa untuk menyerap ilmu baru yang diajarkan justru akan dating, jika mereka memiliki kesempatan untuk mengistirahatkan otak dan membangun focus baru. Mereka juga jadi lebih produktif di jam-jam belajar karena mengerti bahwa toh sebentar lagi mereka akan dapat kembali bermain.

Di samping meningkatkan focus di atas, memiliki jam istirahat yang lebih panjang di sekolah juga sebenarnya mempunyai manfaat untuk istirahat. Mereka jadi lebih aktif bergerak dan bermain, tidak hanya duduk di kelas. Bagus juga kan jika tidak membiasakan anak-anak dari kecil untuk terlalu banyak duduk.

3.      SEMUA SEKOLAH NEGERI DI FINLANDIA BEBAS DARI BIAYA. SEKOLAH SWASTA PUN DIATUR SECARA KETAT AGAR TETAP TERJANGKAU

Satu lagi faktor yang membuat orang tua di Finlandia gak usah pusing-pusing memilih sekolah yang bagus untuk anaknya, karena semua sekokah di Finlandia itu sama bagusnya. Dan yang lebih penting lagi, sama gratisnya. System pendidikan di Finlandia dibangun atas dasar kesetaraan. Bukan materi sunsidi pada mereka yang membutuhkan, tapi menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk semua.

Reformasi pendidikan yang dimulai pada 1970-an tersebut merancang system kepercayaan yang meniadakan evaluasi atau ranking sekolah sehingga antar sekolah gak perlu merasa berkompetisi. Sekolah swasta pun diatur dengan peraturan ketat untuk tidak membebankan biaya tinggi kepada siswa. Saking bagusnya sekolah-sekolah negeri disana, hanya terdapat segelintir sekolah swasta yang biasanya berdiri karena basis agama.

Tidak berhenti dengan biaya pendidikan gratis, pemerintah Finlandia juga menyediakan fasilitas pendukung proses pembelajaran seperti makan siang, biaya kesehatan, dan angkuta n sekolah secara cuma-Cuma. Memang sih system seperti ini mungkin berjalan karena kemapanan perekonomian Finlandia. Tapi jika memahami sentralnya peran pendidikan dalam membentuk masa depan bangsa, seharusnya semua Negara juga berinvestasi besar untuk pendidikan. Asal gak akhirnya dikorupsi aja sih. Hehe :D

4.      SEMUA GURU DI FINLANDIA DIBIAYAI PEMERINTAH UNTUK MERAIH GELAR MASTER. GAJI MEREKA JUGA TERMASUK DALAM JAJARAN PENDAPATAN PALING TINGGI DI FINLANDIA

Disamping kesetaraan fasilitas dan sokongan dana yang mengucur dari pemerintah, penopang utama dari kualitas merata yang ditemukan di semua sekolah di Finlandia adalah mutu guru-gurunya yang setinggi langit. Guru adalah salah satu pekerjaan yang paling bergengsi di Finlandia. Pendapatan guru di Finlandia pun lebih dari dua kali lipat guru di Amerika Serikat. Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan memegang gelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah dan memiliki tesis yang sudah di publikasikan.

Finlandia memahami bahwa guru adalah orang yang paling berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi masa depannya. Maka dari itu, Finlandia berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya. Tidak saja kualitas, pemerintah Finlandia juga memastikan ada cukup guru untuk pembelajaran intensif yang optimal. Ada 1 guru untuk 12 siswa di Finlandia, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain. Jadi guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, gak cuma berdiri di depan kelas.

Jika Indonesia ingin semaju Finlandia dalam urusan pendidikan, guru-guru kita selayaknya juga harus mendapatkan sokongan sebagus ini. Kalau perhatian pemerintah kita ke guru kurang, kenapa kita menuntut mereka harus memberikan yang terbaik dalam proses pembelajaran? Bukankah itu tidak adil?

5.      GURU DIANGGAP PALING TAHU BAGAIMANA CARA MENGEVALUASI MURIDNYA. KARENA ITU, UJIAN NASIONAL TIDAKLAH PERLU

Kredibilitas dan mutu tenaga pengajar yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Hanya terdapat garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Ujian nasional pun tidak diperlukan. Pemerintah meyakini bahwa guru adalah orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik yang paling sesuai dengan siswa-siswi mereka.

Diversitas siswa seperti keberagaman tingkatan sosial atau latar belakang kultur biasanya jadi tantangan tersendiri dalam menyelaraskan mutu pendidikan. Bisa jadi gara-gara fleksibilitas dalam system pendidikan di Finlandia itu, semua diversitas justru bisa difasilitasi. Jadi dengan caranya sendiri-sendiri, siswa-siswa yang berbeda ini bisa mengembangkan potensinya secara maksimal.

6.      SISWA SD-SMP DI FINLANDIA CUMA SEKOLAH 4-5 JAM/HARI. SISWA SMP DAN SMA, SISTEM PENDIDIKAN MEREKA SUDAH SEPERTI DI BANGKU KULIAH

Tidak hanya jam istirahat yang lebih panjang, jam sekolah di Finlandia juga relative lebih pendek bila dibandingkan negara-negara lain. Siswa-siswi SD di Finlandia kebanyakan hanya berada di sekolah selama 4-5 jam sehari. Siswa SMP dan SMA pun mengikuti system layaknya kuliah. Mereka hanya akan dating pada jadwal pelajaran yang mereka pilih. Mereka tidak dating terpaksa tapi itu karena pilihan mereka sendiri.

Pendeknya jam belajar justru mendorong mereka menjadi lebih produktif. Biasanya pada awal semester, guru-guru justru menyuruh mereka untuk menentukan target atau aktivitas pembelajaran sendiri. jadi ketika masuk kelas, mereka tidak sekedar tahu dan siap tapi juga tidak sabar untuk memulai proyeknya sendiri.

7.      GAK ADA SISTEM RANKING DI SEKOLAH. FINLANDIA PERCAYA BAHWA SEMUA MURID ITU HARUSNYA RANKING 1
Upaya pemerintah meningkatkan mutu ekolah dan guru secara beragam di Finlandia pada akhirnya berujung pada harapan bahwa semua siswa di Finlandia dapat jadi pintar. Tanpa terkecuali. Maka dari itu, mereka tidak mempercayai system ranking atau kompetisi yang pada akhirnya hanya akan menghasilkan “sejummlah siswa pintar” dan “sejumlah siswa bodoh”.

Walaupun ada bantuan khusus untuk siswa yang merasa butuh, tapi mereka tetap ditempatkan dalam kelas dan program yang sama. Tidak ada juga program akselerasi. Pembelajaran di sekolah berlangsung secara kolaboratif. Bahkan anak dari kelas-kelas berbeda pun sering bertemu untuk kelas campuran. Strategi itu terbukti berhasil karena saat ini Finlandia adalah negara dengan kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.


Emangsih kita tidak bisa serta merta menyontek system pendidikan Finlandia dan langsung menerapkannya di Indonesia. Dengan berbagai perbedaan nstitusional atau budaya, hasilnya juga mungkin gak bakal sama. Tapi gak ada salahnya ‘kan belajar dari negara yang sudah sukses dengan reformasi pendidikannya. Siapa tahu bisa mengadakan perubahan demi pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Tidak ada komentar: