Jumat, 06 Februari 2015

PENSIUN JADI PEMALAS!!!



Rasa malas adalah hal yang kerap menyambangi kita dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan ini membuat kita enggan memulai tugas yang memang harus segera diselesaikan, perasaan ini pulalah yang tidak jarang jadi alas an dibalik pilihan untuk menunda sebuah pekerjaan. Bagaimana dengan kamu? Apakah masih juga dengan sikap malas yang membatu itu?
Yuk kita berpikir ulang, apakah layak kemalasan dipertahankan dan dipelihara? Setiap rasa malas dating dan menyapa, nggak ada salahnya kamu coba putar hal-hal ini di benakmu

1.      SETIAP RASA MALAS DATANG, COBA TANYAKAN PADA DIRI SENDIR “KENAPA SIH AKU MELAKUKAN HAL INI?”

Setiap rasa malas dating, coba deh pikirkan alasan kenapa kamu memilih untuk menunda mengerjakan tugas. Apakah karena tugasnya terlalu berat, teman satu tim yang tidak menyenangkan, atau memang karena kamu merasa tidak mampu menyelesaikannya? Temukan alasan terbesar di balik rasa malas yang menyerangmu.

Mengenali sumber rasa malas penting untuk dilakukan, sebab lewat cara inilah kamu akan bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasinya. Tanpa mengetahui sumber dari rasa malas yang menyerangmu, kamu juga tidak akan tahu apa yang sebaiknya harus kamu lakukan. Berusaha menghalau rasa malas tanpa tahu penyebabnya itu seperti kamu sedang demam, tapi malah minum obat untuk batuk. Bisa sih, tapi sia-sia.

2.      BAYANGKAN HIDUPMU SETELAH MENUNDA DAN BERSENANG-SENANG. BUKANKAH AKAN LEBIH BANYAK WAKTUMU YANG HILANG?

Kalau kamu malas dan menunda mengerjakan tugas, apa yang harus kamu bayar nanti? Coba hitung berapa banyak hal yang perlu kamu korbankan jika rasa malas yang mendatangimu tidak segera kamu usir. Contohnya, kamu enggan menyelesaikan tumpukan paper yang deadline-nya pekan depan, merasa masih punya waktu seminggu penuh untuk mengerjakannya.

Kemalasanmu membuka laptop untuk mulai mencari referensi harus dibayar mahal dengan hilangnya waktu bersosialisasi dengan teman-teman di pekan depan. Kamu akan tenggelam dalam tumpukan tugas yang semakin tidak bisa ditinggalkan. Belum lagi kalau nilai yang kamu dapatkan jelek karena kamu mengerjakannya terburu-buru.

Nah lho, mendingan nggak malas sekarang atau menyesal kemudian? Hehe


3.      MENUNDA TUGAS SAMA SAJA DENGAN STALKING AKUN TWITTER MANTAN DAN PACAR BARUNYA. MENGGODA, TAPI TIDAK MEMBAWA KEBAIKAN

Hal tersulit dalam sebuah perjalanan adalah memulainya. Mengumpulkan tenaga dan niat untuk mengawali sesuatu memang menbutuhkan upaya yang tidak kecil. Namun coba deh ingat-ingat lagi, ketika kamu sudah mengerjakannya beban itu sedikit demi sedikit terangkat dari pundakmu, bukan?

Suatu hal yang perlahan mulai dikerjakan akan makin menunjukkan hasil akhirnya. Kalau kamu mulai mencicil pendahuluan dan mencari pertanyaan riset untuk paper akademismu, perlahan hal-hal yang harus masuk di bab pembahasan akan mulai terbesit di otakmu. Saat kamu mulai membuat story line untuk video yang harus kamu selesaikan, kamu akan mengerti scene dari menit ke berapa yang harus dimasukkan.

4.      KAMU BOLEH PUNYA 1000 ALASAN UNTUK MENUNDA. TAPI TOH PADA AKHIRNYA TUGAS ITU HARUS KAMU KERJAKAN JUGA, BUKAN?

Rasa malas tidak akan serta merta mengubah kewajibanmu. Semalas apapun kamu memulai sesuatu, tugas dan kewajiban yang diberikan padamu akan tetap perlu kau selesaikan. Dosen, orang tua, rekan kerja, hingga atasanmu tidak akan mentoleriri melesetnya tenggat waktu karena 1 (satu) alasan yaitu MALAS.

Berusahalah untuk selalu mengingat hal ini setiap rasa malas menyerang. Apa untungnya malas, saat kewajiban dan hidup tidak mau mentolerir kemlasan yang kamu rasakan? Lebihbaik menghadapi kewajiban dan segera memutuskannya, disbanding terus-terusan berkutat dengan rasa malas yang membuatmu tidak produktif.

5.      KALAU RASA MALAS ITU MASIH MENGGEBU, BAYANGKAN DAMPAK KEMALASANMU PADA ORANG-ORANG DI SEKITAR. MEREKA YANG TAK BERDOSA TAPI HARUS JADI KORBAN

Ketika malas jadi pemberat di kaki dan tanganmu, ingatlah bahwa kemalasan yang kamu rasakan saat ini bisa membawa dampak besar bagi hidup orang lain. Kalau kamu malas mencicil tugas hingga mengerjakannya dengan asal-asalan kemudian, rekan sekelompokmu bisa turut mendapat nilai yang tidak memuaskan. Saat kamu malas mengerjakan laporan keuangan untukkantor, manajermu yang kena semprot atasan.

Ingatlah bahwa setiap keputusan yang kamu ambil bisa membawa dampak yang besar bagi kehidupan orang lain. Menjadi dewasa berarti tidak lagi memikirkan keinginan dan egomu sendiri. Ada kepentingan orang lain juga yang juga perlu kamu pertimbangkan dalam setiap tindakan yang kamu ambil.

6.      STOP BERSEMBUNYI DI BALIK KELUHAN DAN ALASAN. KAMU ADALAH MANUSIA DEWASA YANG BERTANGGUNGJAWAB PENUH PADA NAIK-TURUNNYA PERASAAN

Ada kalimat keluhan seperti ini = “Ya wajar dong aku malas, dosennya nggak asik. Teman-teman sekelompoknya juga membosankan.” Atau seperti ini = “Bos-ku otoriter banget, jadi malas masu kantor deh.”

Berhentilah menyalahkan keadaan dan orang lain atas rasa malas yang tidak bisa kamu halau itu. Yang salah bukan mereka, kesalahan itu ada pada dirimu sendiri. Kamulah yang bertanggung jawab pada manajemen perasaan yang kamu alami. Ketika rasa malas tidak bisa kamu temukan solusinya, berarti ada yang salah dengan kontrol yang ada di dalam dirimu.

Ambil nafas dalam-dalam, tenangkan diri dan yakinkan bahwa kamulah kapten dari tubuh dan perasaan yang sedang maupun yang akan kami alami. Ambil kendali atas mood dan berbagai perasaan lain yang sedang kamu hadapi. Stop menjadikan orang lain sebagai kambing hitam dari lemahnya kontrol diri yang kamu miliki itu.

7.      KAMU BUKAN PECUNDANG. DALAM PERANG MELAWAN RASA MALAS DENGAN DIRI SENDIRI INI KAMU PASTI BISA MENANG

You’re the captain of your soul (Kamu adalah kapten/pemimpin atas jiwamu sendiri). Kamulah yang seharusnya punya kendali penuh atas gempuran emosi yang kamu rasakan. Kamu punya daya untuk memilah emosi mana yang layak kami salami, dan emosi macam apa yang harus kamu tinggalkan. Memilih menyerah dan tenggelam pada kubangan rasa malas menunjukkan kamu kalah dalam perang melawan diri sendiri.

Kuasai emosimu, atur dan tempatkan prioritasmu sebaik mungkin. Kalau kamu punya niat, kemalasan itu pasti bisa kamu lawan kok!

Sudah siap menghalau rasa malas yang sering jadi penghalang bagi kemajuan pribadimu yang mulia? Hus hus sana, usir si kemalasan jauh-jauh

Tidak ada komentar: