Hidup yang dihabiskan demi mengejar kebahagiaan adalah sebuah kesia-siaan. Menjadikan “bahagia” sebagai tujuan hidup tanpa benar-benar mengerti makna bahagia yang sebenarnya adalah kesalahan. Namun, kita memang kadang terlalu sibuk mengejar hal-hal yang dirasa bisa membawa kebahagiaan. Pekerjaan yang mapan, pendidikan tinggi gaji bulanan yang mencukupi hinggga kehadiran pasangan yang selalu setia mendampingi. Kita tak menyadari bahwa kebahagiaan itu sebenarnya tak datang dari mana-mana dan bukan dari apa-apa, tapi dari dalam diri kita sendiri!
KEBAHAGIAAN ADALAH HAK MANUSIA
YANG PALING HAKIKI. KAMU BISA BAHAGIA MESKIPUN HIDUP SENDIRI, TANPA TEMAN ATAU
KEKASIH HATI
Bagi
orang bahagia, kebahagiaan bisa ditemkan dimana saja. Kamu tidak harus punya
orang yang menemani untuk menikmati hidup. Kamu bisa saja punya sahabat atau
pacar, tapi dengan diri sendiri pun kamu tetap bisa merasa nyaman.
Ketika
kamu tidak menggantungkan kebahagiaanmu pada orang lain, kamu tidak akan lantas
jadi hancur ketika mereka berbuat hal-hal yang tak mengenakkan padamu. Salah
paham dengan sahabat atau putus cinta? Kamu bisa tetap tenang – tidak lantas
jadi nelangsa dan berpikir bahwa hidupmu sudah habis.
Prinsip
semacam ini penting, karena tiap orang pasti akan melakukan kesalahan. Mereka
yang berharga mungkin saja melakukan hal yang membuatmu kecewa. Ketika kamu
tidak menggantungkan kebahagiaanmu pada perkataan dan perbuatan mereka, kamu
bisa lebih mudah untuk legawa.
KEBERHASILAN ORANG
LAIN BUKAN KEGAGALANMU. ABAIKAN RASA CEMBURU KARENA KAMU HANYA HARUS FOKUS
MENGEJAR MIMPIMU
Jalan hidup dua orang bisa
saling beririsan, namun tujuan akhir mereka tetap berbeda-beda. Misalnya, kamu
dan sahabatmu bisa saja sama-sama kuliah di jurusan yang sama. Sementara kamu
menikah lebih dahulu dan membuka praktik di kota tempat suami/istrimu bekerja,
dia diterima di Medecins Sans Frontier (Doctors Without Borders) dan ditugaskan
menghalau malaria di Afrika.
Kamu tidak akan bahagia jika membanding-bandingkan
dirimu yang sekarang dengan sahabatmu yang bisa keliling dunia. Setiap orang
punya “prestasinya” sendiri. Ketika temanmu bisa menolong pemberantasan epidemi
di Kenya, kamu bisa menjadi suami/istri yang baik untuk pasanganmu, serta ayah/ibu
yang siap agi calon anakmu kelak. Kamu bukanlah orang yang menyedihkan hanya
karena belum pernah pergi ke Afrika.
Orang yang bahagia tahu
bagaimana caranya mengejar impiannya sendiri. Tak ada gunanya
membanding-bandingkan karena setiap orang pun berhak bahagia dengan cara yang
berbeda.
PUNYA KEINGINAN
DIHORMATI DAN DIHARGAI ITU WAJAR SAJA. TAPI KAMU TAHU BAHWA MENGHAMBA PADA
PENGAKUAN ORANG LAIN ADALAH HAL YANG SIA-SIA
Faktanya, tidak ada orang yang
akan benar-benar mengeri betapa susahnya menjadi kita. Tidak ada yang tahu
usahamu begadang berhari-hari untuk menyelesaikan skripsi. Yang bisa orang tua
atau teman-temanmu lihat hanyalah hasil akhirnya ; nilai A, A-, B, atau ujian
ulang. Tidak ada yang tahu kalau kamu sering mati-matian belajar hanya untuk
lulus UAN. Yang orang tahu hanyalah apakah kamu berhasil melewatinya atau harus
kejar paket C.
Karena tidak ada yang bisa
melihat perjuanganmu secara utuh, tidak ada juga yang bisa mengakuimu secara
sempurna. Karena itu, adalah hal yang absurd untuk menuntut orang lain
memberikanmu pengakuan. Untuk bertahan, yang paling penting bukanlah pengakuan
orang. Resepnya adalah percaya bahwa duniamu dan dunia orang lain bisa lebih
baik berkat apa yang kamu usahakan.
KEGAGALAN DI MASA
LALU TIDAK LAGI DIRUTUKI. KAMU SIBUK MEMACAK DIRI DEMI PUNYA MASA DEPAN YANG
LEBIH BAIK LAGI
Setiap orang punya masalahnya
sendiri-sendiri. Kamu pun juga begitu. Mungkin, kamu menyesaln setelah putus
dari pacarmu. Kamu tidak tahu caranya move on, sementara dia mungkin sudah
punya pacar baru. Ketidakbahagiaanmu dalam hubungan pribadi lalu menular ke
sisi-sisi hidupmu yang lainm termasuk sisi akademik dan profesional.
Kalau kamu orang yang bahagia,
kamu bisa menyadari bahwa tiap orang melakukan kesalahan. Kamu menyadari bahwa
kamu salah telah meninggalkan pacarmu dan hubungan kalian. Kamu menyadari bahwa
kamu telah menyakitinya dan dia lebih berharha dari apa yang kamu kira.
Lalu kamu akan memaafkan dirimu
sendiri. Tentu saja ini lebih mudah ditulis daripada dilakukan. Proses ini bisa
memakan waktu bertahun-tahun, atau berbulan-bulan. Orang bahagia bukannya tidak
tahu bahwa proses memaafkan ini butuh waktu lama. Mereka hanya akan berusaha
supaya proses itu tak berlangsung selamanya.
MEMILIH TEMAN JELAS
TAK BISA ASAL-ASALAN. MANFAATKAN WAKTUMU UNTUK BERGAUL DENGAN MEREKA YANG
MENGAJARIMU KEBAIKAN
Kamu mendapat teman baru di
ospek kampus, dan kalian langsung cocok. Tapi, lama kelamaan kamu mulai merasa
terganggu dengan sifatnya yang selalu membicarakan orang lain di belakang. Kamu
mulai merasa bersalah ketika kamu tidak ikut-ikutan dia membicarakan orang
lain.
Kalau kamu orang bahagia, kamu
akan bisa mendeteksi mana yang merupakan pengaruh negatif bagi hidupmu. Tak
hanya itu, kamu akan cukup kuat untuk mundur perlahan dan keluar. Karena kalau
kamu terus berada di lingkungan tersebut, kamu akan semakin tertekan.
Carilah lingkungan yang positif
buatmu. Temukan hal-hal yang akan membuatmu senang. Ingatlah, orang bahagia
pasti dikelilingi oleh orang-orang yang bahagia juga.
BAHAGIA BISA DIDAPAT
TANPA PERLU BANYAK USAHA. JUJUR PADA DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN ADALAH CARA
SEDERHANA YANG BISA KAMU LAKUKAN SETIAP HARINYA
Orang yang bahagia bukan orang
yang dibuai oleh dongeng. Mereka tidak hidup di alam imajinasi dan delusi.
Kunci dari bahagia bukanlah meyakinkan diri bahwa semua terjadi du dinua ini
adalah hal yang baik. Kunci dari bahagia adalah menerima bahwa tak selamanya
hidup ini baik-baik saja.
Orang yang bahagia akan selalu
jujur pada dirinya sendiri, serta pada orang lain. Dia tahu apa yang sebenarnya
dia ma, dan sampai dimana dia harus bersabar dan menerima. Ketika orang lain
disekitarnya berlaku kelewatan, dengan tegas dia bisa membela hak-haknya.
Kejujuran pada diri sendiri dan
orang lain penting untuk menjaga jati dirimu. Tanpa jati diri yang terjaga,
hidupmu tak akan jelas juntrungannya. Berharap bisa menjalani hidup yang
bahagia tak seharusnya membuatmu tertekan. Kebahagiaan akan dtaang dengan
sendirinya, ketika pikiran dan
apa yang kamu lakukan selalu bertujuan kepada kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar