Dosen dengan beragam karakter bisa kita temui di bangku perkuliahan, mulai dari yang baik hati dan gemar memberikan nilai tinggi hingga mereka yang pelit nilai atau berwatak keras. Tak jarang, dosen-dosen judes atau yang biasa dijuluki “dosen killer” pun membuat kita malas-malasan untuk mengikuti perkuliahan atau mengerjakan tugas darinya.
Apakah kamu
pernah atau tengah merasakan hal yang sama? Tidakkah karakter keras dosen
membuatmu malas mempelajari mata kuliah yang diajarkannya, atau bahkan sekadar
bertemu dengannya? Yuk, kita kupas tuntas beberapa poin
-poin agar bisa dijadikan semangatmu menghadapi dosen yang killer.
-poin agar bisa dijadikan semangatmu menghadapi dosen yang killer.
BERHADAPAN DENGAN DOSEN BERWATAK KERAS BUKAN BERARTI
AKHIR DARI DUNIA. TIAP KALI RASA MALAS SAAT MENGIKUTI KELAS ATAU BIMBINGAN
DENGANNYA DATANG, INGATKAN DIRIMU AGAR TAK MENYERAH BEGITU SAJA
Kamu bisa
mendengungkan di telinga bahwa mengikuti kelas dosen judes sebagai pengajarnya
merupakan hal yang sifatnya sementara. Ya, kamu hanya akan bertemu dengan
beliau selama beberapa semester dan bukan seumur hidupmu. Dan bukankah berarti
ini hanya merupakan fase kecil di hidupmu yang nantinya pasti akan terlewati?
Kamu bisa
meyakinkan dirimu bahwa kegigihanmu semata-mata demi kepentingan masa depanmu
juga. Supaya bisa semakin bersemangat, ingatlah segala perjuangan yang sudah
kamu lewati dan betapa selangkah lagi kamu bisa meraih cita-citamu. Alih-alih
merapal keluhan, lebih baik jika kamu bersyukur karena masih bisa merasakan
bangku kuliah. Anggap saja mereka adalah tantangan sederhana yang harus kamu
taklukkan demi tergapainya mimpimu di masa depan.
KRITIK ATAU KOMENTAR PEDAS DARINYA BISA MEMBUATMU
JADI SAKIT HATI. TAPI, KUATKAN DIRIMU SENDIRI DAN JADIKAN KATA-KATANYA SEBAGAI
MOTIVASI
Memang, dosen
yang berwatak keras terkadang gemar melontarkan kata-kata yang terdengar pedas
untuk didengar. Untuk meminimalisir hal itu, kamu bisa meyakinkan dirimu
sendiri untuk tidak memasukkan setiap perkataan beliau ke dalam hati. Bahkan,
kamu juga bisa mengubah setiap perkataan pedas beliau menjadi sebuah pelecutmu
untuk terus melaju ke depan.
Kamu juga bisa
meyakinkan diri sendiri bahwa kritik atau komentar pedas beliau hanyalah bentuk
rasa peduli kepadamu. Jika dosenmu tidak peduli dan masa bodoh, beliau tentunya
tidak akan membuang waktu dan tenaganya hanya untuk memberi wejangan kepadamu.
Ya, anggap saja itu semua demi kebaikanmu sendiri di masa depan nanti.
SEKALIPUN HARUS TERSEOK-SEOK MENGALAHKAN RASA MALAS
DALAM DIRI SENDIRI, KELAK KAMU PUN AKAN MENYADARI SUASANA KELAS YANG SUNTUK DAN
TUGAS-TUGAS YANG MENUMPUK JUSTRU MENJADIKAN MENTALMU KIAN TERBENTUK
Kamu pasti
memiliki segudang alasan yang bisa dipakai jika ingin membolos di kelas beliau.
Dari mulai suasana kelas yang menjemukan hingga tugas yang sulit nanti selalu
datang tanpa henti. Namun, tahukah kamu, justru disini mentalmu akan terbentuk
dengan sendirinya. Kamu ditempa menjadi manusia yang lebih tangguh dari
sebelumnya. Bahkan, kedisiplinan yang beliau terapkan pasti akan berguna
untukmu di suatu saat nanti.
Kamu patut
berterimakasih karena mentalmu bisa jadi terbentuk semakin kuat secara
Cuma-cuma. Dan, bukankah hal ini merupakan hal yang patut disyukuri daripada
diratapi?
SADARILAH, KAMU TIDAK SEDANG “MENDERITA” SENDIRIAN.
KAMU PUNYA TEMAN-TEMAN SEPERJUANGAN SENASIB SEPENANGGUNGAN YANG BISA DIAJAK
BERBAGI KELUH KESAH DAN BEBAN
Kamu tidak perlu
cemas lagi mengikuti kelas beliau. Di kelas masih ada kawan-kawanmu yang juga
mengalami hal yang sama. Mereka juga bisa diajak berbagi beban. Kamu juga bisa
melepas penat dengan sesekali menghabiskan waktu dengan mereka. Percayalah,
kamu bisa melihat segala sesuatunya dari sudut pandang yang luas.
Kamu selalu
punya pilihan untuk melihat berbagai hal dari kacamata yang positif. Karena
cara inilah yang membuat hati-harimu terasa lebih ringan dan kamu pun tetap
bisa bersemangat walau menjalani perkuliahan dengan dosen berwatak keras.
SEBAGAI MAHASISWA, KIAT SEPATUTNYA BISA MENERIMA
KARAKTER DAN WATAK KERASNYA. BAGAIMANAPUN, BELIAULAH YANG KELAK AKAN MEMBANTUMU
MERAIH GELAR SARJANA
Bagaimanapun,
dosen layaknya manusia biasa yang tidak sempurna dan tak luput dari cela. Ya,
mereka juga sama seperti kita yang memiliki beban hidup dan permasalahan
sendiri. kamu tidak tahu perjalanan hidup apa saja yang telah mereka lalui
hingga mereka menjadi seperti sekarang ini. Tidak sepatutnya kita mencela atau
sibuk mengkritik karakter mereka.
Bukankah sebagai
seorang pengajar, mereka pun pantas kita sebut sebagai pahlawan tanpa tanda
jasa? Mereka pulalah yang berjasa lantaran berbagi ilmu dan memperluas
wawasanmu. Disadari atau tidak, beliaulah yang juga akan membantumu meraih
gelar sarjana nantinya.
Setelah ini,
bukankah waktumu tidak lagi perlu dihabiskan untuk meratapi keadaan? Sekalipun
harus menghadapi dosen yang berwatak keras, sepatutnya kamu bisa tetap semangat
menjalani perkuliahan. Yakinlah, bahwa apa yang beliau lakukan adalah
semata-mata demi menjadikanmu manusia yang berhasil di masa depan kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar