Kamis, 26 Maret 2015

HEY MAHASISWA, JANGAN CIUT KETIKA MENGHADAPI DOSEN KILLER!!!


Dosen dengan beragam karakter bisa kita temui di bangku perkuliahan, mulai dari yang baik hati dan gemar memberikan nilai tinggi hingga mereka yang pelit nilai atau berwatak keras. Tak jarang, dosen-dosen judes atau yang biasa dijuluki “dosen killer” pun membuat kita malas-malasan untuk mengikuti perkuliahan atau mengerjakan tugas darinya.
Apakah kamu pernah atau tengah merasakan hal yang sama? Tidakkah karakter keras dosen membuatmu malas mempelajari mata kuliah yang diajarkannya, atau bahkan sekadar bertemu dengannya? Yuk, kita kupas tuntas beberapa poin
-poin agar bisa dijadikan semangatmu menghadapi dosen yang killer.

BERHADAPAN DENGAN DOSEN BERWATAK KERAS BUKAN BERARTI AKHIR DARI DUNIA. TIAP KALI RASA MALAS SAAT MENGIKUTI KELAS ATAU BIMBINGAN DENGANNYA DATANG, INGATKAN DIRIMU AGAR TAK MENYERAH BEGITU SAJA
Kamu bisa mendengungkan di telinga bahwa mengikuti kelas dosen judes sebagai pengajarnya merupakan hal yang sifatnya sementara. Ya, kamu hanya akan bertemu dengan beliau selama beberapa semester dan bukan seumur hidupmu. Dan bukankah berarti ini hanya merupakan fase kecil di hidupmu yang nantinya pasti akan terlewati?
Kamu bisa meyakinkan dirimu bahwa kegigihanmu semata-mata demi kepentingan masa depanmu juga. Supaya bisa semakin bersemangat, ingatlah segala perjuangan yang sudah kamu lewati dan betapa selangkah lagi kamu bisa meraih cita-citamu. Alih-alih merapal keluhan, lebih baik jika kamu bersyukur karena masih bisa merasakan bangku kuliah. Anggap saja mereka adalah tantangan sederhana yang harus kamu taklukkan demi tergapainya mimpimu di masa depan.

KRITIK ATAU KOMENTAR PEDAS DARINYA BISA MEMBUATMU JADI SAKIT HATI. TAPI, KUATKAN DIRIMU SENDIRI DAN JADIKAN KATA-KATANYA SEBAGAI MOTIVASI
Memang, dosen yang berwatak keras terkadang gemar melontarkan kata-kata yang terdengar pedas untuk didengar. Untuk meminimalisir hal itu, kamu bisa meyakinkan dirimu sendiri untuk tidak memasukkan setiap perkataan beliau ke dalam hati. Bahkan, kamu juga bisa mengubah setiap perkataan pedas beliau menjadi sebuah pelecutmu untuk terus melaju ke depan.
Kamu juga bisa meyakinkan diri sendiri bahwa kritik atau komentar pedas beliau hanyalah bentuk rasa peduli kepadamu. Jika dosenmu tidak peduli dan masa bodoh, beliau tentunya tidak akan membuang waktu dan tenaganya hanya untuk memberi wejangan kepadamu. Ya, anggap saja itu semua demi kebaikanmu sendiri di masa depan nanti.

SEKALIPUN HARUS TERSEOK-SEOK MENGALAHKAN RASA MALAS DALAM DIRI SENDIRI, KELAK KAMU PUN AKAN MENYADARI SUASANA KELAS YANG SUNTUK DAN TUGAS-TUGAS YANG MENUMPUK JUSTRU MENJADIKAN MENTALMU KIAN TERBENTUK
Kamu pasti memiliki segudang alasan yang bisa dipakai jika ingin membolos di kelas beliau. Dari mulai suasana kelas yang menjemukan hingga tugas yang sulit nanti selalu datang tanpa henti. Namun, tahukah kamu, justru disini mentalmu akan terbentuk dengan sendirinya. Kamu ditempa menjadi manusia yang lebih tangguh dari sebelumnya. Bahkan, kedisiplinan yang beliau terapkan pasti akan berguna untukmu di suatu saat nanti.
Kamu patut berterimakasih karena mentalmu bisa jadi terbentuk semakin kuat secara Cuma-cuma. Dan, bukankah hal ini merupakan hal yang patut disyukuri daripada diratapi?

SADARILAH, KAMU TIDAK SEDANG “MENDERITA” SENDIRIAN. KAMU PUNYA TEMAN-TEMAN SEPERJUANGAN SENASIB SEPENANGGUNGAN YANG BISA DIAJAK BERBAGI KELUH KESAH DAN BEBAN
Kamu tidak perlu cemas lagi mengikuti kelas beliau. Di kelas masih ada kawan-kawanmu yang juga mengalami hal yang sama. Mereka juga bisa diajak berbagi beban. Kamu juga bisa melepas penat dengan sesekali menghabiskan waktu dengan mereka. Percayalah, kamu bisa melihat segala sesuatunya dari sudut pandang yang luas.
Kamu selalu punya pilihan untuk melihat berbagai hal dari kacamata yang positif. Karena cara inilah yang membuat hati-harimu terasa lebih ringan dan kamu pun tetap bisa bersemangat walau menjalani perkuliahan dengan dosen berwatak keras.

SEBAGAI MAHASISWA, KIAT SEPATUTNYA BISA MENERIMA KARAKTER DAN WATAK KERASNYA. BAGAIMANAPUN, BELIAULAH YANG KELAK AKAN MEMBANTUMU MERAIH GELAR SARJANA
Bagaimanapun, dosen layaknya manusia biasa yang tidak sempurna dan tak luput dari cela. Ya, mereka juga sama seperti kita yang memiliki beban hidup dan permasalahan sendiri. kamu tidak tahu perjalanan hidup apa saja yang telah mereka lalui hingga mereka menjadi seperti sekarang ini. Tidak sepatutnya kita mencela atau sibuk mengkritik karakter mereka.
Bukankah sebagai seorang pengajar, mereka pun pantas kita sebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa? Mereka pulalah yang berjasa lantaran berbagi ilmu dan memperluas wawasanmu. Disadari atau tidak, beliaulah yang juga akan membantumu meraih gelar sarjana nantinya.

Setelah ini, bukankah waktumu tidak lagi perlu dihabiskan untuk meratapi keadaan? Sekalipun harus menghadapi dosen yang berwatak keras, sepatutnya kamu bisa tetap semangat menjalani perkuliahan. Yakinlah, bahwa apa yang beliau lakukan adalah semata-mata demi menjadikanmu manusia yang berhasil di masa depan kelak.

Tidak ada komentar: