Kamis, 19 Maret 2015

KETIKA KRITIK DATANG



Mendengar pujian sudah barang tentu jauh lebih mudah daripada mendengar kritikan. Memang, baik itu tentang hasil kerja atau sifat asli kita, mendengar kritik bisa membuat kita terintimidasi, atau kesal dan malu pada diri sendiri. padahal kritik dan sindiran halus orang-orang tak harus membuat telinga memerah. Kritik sepedas apapun bisa berubah manis, asal
kita tahu cara mengolahnya. Jika hingga sekarang kamu masih kesulitan menerima kritik, yuk kita belajar sama-sama J

KOMENTAR SESEORANG ADALAH BENTUK PERHATIAN. KOMENTAR INI BISA BERBAGAI MACAM, DARI PUJIAN HINGGA KRITIKAN
Tentu menjadi hal yang tidak menyenangkan ketika orang lain memberikan kritik atas hasil kerjamu. Apalagi, jika pekerjaan itu kita selesaikan dengan penuh hati dan keringat. Mungkin dalam hati terselip rasa bahwa orang yang memberikan komentar tersebut tidak menghargi kerja keras yang kita lakukan. Bahkan tak jarang, rasa marah dan tidak puas akan muncul.
Akan tetapi jika kita mau lebih jeli, kritik sesungguhnya adalah bentuk ‘perhatian’ yang diberikan oleh orang lain terhadap hasil pekerjaan kita. Mungkin bentuk kritik seperti :
“Eh, itu desain baju yang lu buat kok aneh gitu sih?”
“Kemarin pas lagi resentasi matkul ini kelihatannya kamu belum siap. Materinya sudah kamu pelajari, kan?”
Sahabat, kritik itu memang jujur dank eras. Namun jika dibandingkan dengan orang yang tidak memberikan komentar sama sekali, keberadaan si pengkritik jauh lebih berguna untuk kita. Paling tidak, kritikannya bisa memberi pandangan berbeda terhadap hasil pekerjaan yang menurut kita sudah baik. Kita jadi tahu benar apa kekurangan kita di mata orang lain, sehingga bisa punya kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri.

KRITIK ADALAH BENTUK EVALUASI DIRI. SANGGUP MENELANNYA ADALAH KUNCI UNTUK JADI PRIBADI YANG JAUH LEBIH BAIK LAGI
Ini masih berkaitan dengan poin yang pertama tadi, yaitu bahwa kritik sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas output yang telah dikerjakan. Tanpa adanya kritik maka bisa jadi hasil pekerjaan atau sikap kita berada pada level yang sama. Padahal untuk mencapai kesuksesan, kamu tidak boleh stuck pada tingkatan itu-itu saja. Perlu adanya perkembangan yang signifikan untuk kamu dari hari ke hari agar kamu bisa lebih baik lagi.
Ketika pekerjaan yang kita buat dengan mendapat kritik orang lain, jangan buru-buru memberi sanggahan seperti :
“Yaelah. Memang dia tahu apa sih soal desain baju, ngerti desain juga enggak kan?”
“Masih lebih jelasan juga presentasi dari kelompok gua dibandingin kelompok dia. Rese deh.”
Jika kita langsung meng-counter segala kritikan yang datang tanpa mau mendengarkan. Padahal kamu tahu pasti tanpa adanya perbaikan sulit rasanya untuk mencapai keberhasilan yang diidamkan. Percaya deh, tanpa adanya kritik sulit bagi semua orang untuk bisa meningkatkan kualitas diri atau hasil pekerjaannya.

SETELAH KRITIK MEMBUATMU MALU HABIS-HABISAN, GILIRANMU MEMBUKTIKAN BAHWA PENGKRITIKMU TAK SELAMANYA BENAR
Tidak ada yang akan menyalahkan kamu jika di awal-awal proses menerima kritik adalah hal yang berat. Setiap orang punya sisi ingin dihargai hasil kerjanya. Tapi rasa ingin dihargai bukan berarti membuatmu bisa menjadi pribadi yang anti pada kritik yang datang. Tetap saja kamu harus mau mendengar kritik dan pada tahap selanjutnya menjadikannya sebagai bahan evaluasi.
Jika ada orang saat ini memberikan omentar negative jangan langsung down atau merasa bahwa kamu memang tidak punya kemampuan untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Sebaliknya jadikan hal tersebut sebagai cambuk untuk kamu agar bisa menghasilkan sesuatu yang mematahkan penilaian mereka. Tidak perlu marah atau merasa rendah diri karena kritik yang terlontar. Buktikan pada orang-orang yang memberikan kritik bahwa penilaian terhadapmu adalah salah besar. Jika kamu bisa menunjukkan bukti bukan tidak mungkin mereka justru akan merasa malu sendiri terhadap penilaian keliru mereka terhadap kamu selama ini.

ORANG-ORANG BESAR TOH BUKANLAH MEREKA YANG TAK PERNAH MENERIKA KRITIKAN. ORANG-ORANG BESAR ADALAH MEREKA YANG DEWASA DI BALIK “KEKEJAMAN” ORANG
Percaya deh bahwa orang-orang sehebat dan sekeren Bill Gates, Mark Zuckerberg, Oprah Winfrey juga bukan kelompok orang yang bebas dari kritik. Bahkan bisa dibilang mereka mungkin sudah kenyang ddengan yang namanya dikritik bahkan dimaki-maki oleh orang lain. Akan tetapi kemampuan mereka menerima kritik dan menjadikan hal tersebut sebagai cara untuk memperbaiki diri justru membuat mereka bisa menempati posisi yang kamu kenal saat ini.
Tidak cepat puas serta mau menerima sana apapun bentuknya membuat orang-orang besar terus bisa meningkatkan kemampuan mereka. Bisa dikatakan mereka begitu open mimded terhadap apapun penilaian orang meskipun terkadang itu bukan hal yang enak didengar. Nah apabila kamu juga memiliki keinginan untuk samabesarnya dengan mereka maka mulai sekarang jangan langsung marah ya kalau dikritik. Dengar dulu apa kritik orang lain dan jika memang kritik tersebut kamu rasa benar, apa salahnya melakukan perubahan?
Mendengar dan memahami kritik sebagai masukan dan bukan suatu hal yang menyerang harga dirimu memang bukan hal yang bisa dengan mudah dilakukan. Namun tidak berarti juga kamu tak bisa melakukannya. Melatih diri menerima secara objektif segala kritik yang datang adalah cara terbaik untuk memperbaiki segala kemampuan. Daripada repot-repot membayar konsultan untuk mengomentari hasil kerjaan, maka kritikan yang datangnya dari orang di sekitarmu tentu menjadi saran gratisanmu yang seharusny abisa dimanfaatkan secara maksimal olehmu J

Tidak ada komentar: